Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

DKI Perlu Langkah Superdarurat

Foto : ANTARA/Andi Firdaus.

Seorang pelanggar protokol kesehatan di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, menjalani sanksi merenung di dalam peti jenazah usai terjaring razia petugas di Jalan Raya Bogor, Kamis (3/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Apa kira-kira langkah superdarurat? Shut down! Kalau akhirnya ini yang ditempuh, semata-mata karena berbagai langkah gagal total menekan penularan.

Untuk tingkat provinsi, pekan-pekan terakhir ini, DKI Jakarta hampir selalu menjadi "juara" terkait jumlah orang terinfeksi Covid-19. Malahan, angkanya bersaing dengan tingkat nasional. Minggu (6/9) kemarin, misalnya, sampai pukul 18.00 jumlah terinfeksi di DKI Jakarta sudah mencapai 1.176, sedangkan angka nasional 3.444. Akumulasi terinfeksi di DKI jadi 46.333.

Tak heran, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sempat berujar, "Kondisi Jakarta sangat mengkhawatirkan." Kekhawatiran tidak hanya jumlah terinfeksi yang terus naik, tetapi juga angka positivity rate, yang sepekan terakhir di kisaran 7,4 persen. Semoga saja, pernyataan Anies tersebut bukan potret sebuah sikap putus asa. Sebab, berbagai langkah yang diambil Anies seakan tidak mampu menekan angka terinfeksi. Sebaliknya, jumlahnya justru terus meningkat.

Selama ini, untuk menekan penularan virus korona, DKI Jakarta, antara lain telah menerapkan kebijakan ganjil genap. Kemudian, terus memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar, serta pembatasan penumpang umum. Semua tidak berhasil menekan penularan korona. Malahan, ganjil genap yang membuat orang pindah ke angkutan umum, dituding berperan menaikkan penularan sehingga diminta dievaluasi.

Itulah kondisi Jakarta! DKI tengah menghadapi permasalahan serius terkait pandemi Covid-19. Apalagi munculnya kabar terbaru yang sungguh menambah miris. Tak lain adalah informasi bahwa 67 rumah sakit (RS) rujukan sudah penuh akibat meroketnya warga terinfeksi. Jika ini benar adanya, akan menjadi beban baru di luar peningkatan penularan Covid-19 itu sendiri.

Baca Juga :
Olahraga dan Politik

Sebab, akan ke mana lagi para terinfeksi untuk mencari tempat berlabuh andai RS sudah penuh? Hal ini harus benar-benar sangat urgen dicarikan solusi.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top