
DKI Masukkan Pengelolaan Sampah 100 Persen sebagai Program Prioritas di 2026
Dinas LH DKI Jakarta memprioritaskan pengelolaan sampah.
Foto: antara fotoJAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta memasukkan pengelolaan sampah hingga 100 persen sebagai program prioritas sekaligus target kinerja di tahun 2026.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangan tertulis, Rabu, merinci pengelolaan ini terdiri atas penanganan sampah mencapai 70 persen dan pengurangan sampah 30 persen.
Adapun upaya yang bisa dilakukan antara lain penguatan keterlibatan masyarakat dalam pemilahan sampah dan pengelolaan sampah yang mudah terurai oleh alam dengan metode ramah lingkungan.
"Ini termasuk peningkatan sirkular ekonomi melalui pemanfaatan sampah, pengurangan sampah plastik, hingga penerapan kemandirian dalam pengelolaan sampah pada kawasan dan pasar," ucap Asep.
Begitu pula, sambung dia, dengan optimalisasi pelaksanaan pengangkutan sampah terjadwal hingga meningkatkan fungsi Tempat Penampungan Sementara (TPS) sebagai tempat pengolahan sampah terpadu.
Upaya lainnya yakni peningkatan kapasitas pengolahan sampah melalui Refuse Derived Fuel (RDF), melakukan pemeliharaan dan revitalisasi sarana pendukung pengolahan sampah di TPST Bantargebang dan pengoperasian saringan sampah di perbatasan wilayah Jakarta.
“Dinas Lingkungan Hidup mempunyai kegiatan target kinerja dan kegiatan produksi adalah penguatan keterlibatan masyarakat dalam pemilihan sampah,” kata Asep.
Terkait optimalisasi pengelolaan sampah, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan peran bank sampah unit yang tersebar di tingkat rukun warga (RW) di Jakarta.
Menurut dia, bank sampah berperan selain sebagai upaya mengurangi produksi sampah juga memberikan manfaat stimulus ekonomi bagi masyarakat.
Sebab, sambung Yuke, berbagai jenis sampah anorganik yang disetorkan bisa menambah pundi-pundi rupiah bagi masyarakat.
Dia berharap Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta berinovasi teknologi dan infrastruktur dari hulu ke hilir untuk pengelolaan sampah di Jakarta.
Inovasi tersebut antara lain dengan percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif atau refused derived fuel (RDF).
- Baca Juga: Mudik Gratis Gelombang II, Pemprov DKI Sediakan 27 Bus Tambahan
- Baca Juga: Jakarta Kembali Banjir
“Kami berharap ada terobosan-terobosan terkait pengelolaan sampah mengenai teknologinya,” ujar Yuke.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Sriyono
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Polresta Pontianak siapkan 7 posko pengamanan Idul Fitri
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN
- 4 RPP Keamanan Pangan Digodok, Bapanas Siap Dukung Prosesnya
- 5 BEI Catat Ada 25 Perusahaan Beraset Besar Antre IPO di Pasar Modal, Apa Saja?
Berita Terkini
-
Deepublish Bersama Universitas Sangga Buana Gelar Bedah Buku: Solusi Mudah Menerbitkan Buku & Bedah Buku Metode Penelitian
-
Tiga Motif Batik Khas Cirebon diakui sebagai KIK
-
Kementerian UMKM: Digitalisasi Meningkatkan Rasio Kewirausahaan Nasional
-
Google: Gemini Kini Bisa Ringkas Dokumen Jadi Bentuk Unik "Podcast"
-
Jakarta Timur Panen Serentak Cabai dan Ikan di 100 Titik