Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prioritas Pembangunan I Pasar Rakyat Harus Bisa Menampung Semua UMKM

DKI Harus Bangun 5 Sentra Pasar Rakyat yang Modern

Foto : ISTIMEWA

EDI HUMAIDI Ketua Kaukus Muda Indonesia - Pejabat kita sibuk menghabiskan anggaran, tetapi hasilnya minim karena belanja sesuatu yang tidak berguna.

A   A   A   Pengaturan Font

Ekonomi rakyat harus dihidupkan yaitu dengan membangun industri unggulan daerah dan sentra pasar rakyat yang bersih, tidak becek, fasilitasnya modern sehingga pasarnya ramai, bisa dikunjungi semua lapisan warga. Turis asing pun mau datang ke pasar rakyat untuk membeli cendera mata. Pasar rakyat jadi ramai sehingga bisa meningkatkan pajak daerah.

Pasar rakyat harus bisa menampung semua UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang ada di wilayah tersebut. Karena itu pasar rakyat harus besar, luas, dan jumlah stannya banyak sehingga biaya sewanya tidak mahal. Pemerintah jangan mikirin untung, akan lebih berarti jika ekonomi rakyat bisa berkembang dengan pasar rakyat. Harga stan harus dipatok semurah mungkin sehingga semua UMKM bisa berjualan dan harga jual barang yang ditawarkan pun tidak mencekik leher.

"UMKM di Jakarta bisa tumbuh kalau ada tempat mereka berjualan. Nasib mereka mengenaskan. Berjualan di pinggir jalan digusur, mau jualan di mal tidak mampu bayar sewa," kata Edi.

Jangan seperti yang ada sekarang ini, karena lahannya terbatas, jumlah stannya pun terbatas. Harga menjadi mahal, ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah. Yang bisa jualan di sana hanya mereka yang bermodal kuat, rakyat kecil gigit jari.

"Tetapi anehnya sudah 76 tahun merdeka hal ini tidak dilakukan. Pemda malah sibuk memberi izin mal baru yang di Jabodetabek saja jumlahnya sekitar 100. Padahal warga yang berkunjung ke mal-mal mewah hanya jalan-jalan saja, mencari tempat yang sejuk dan nyaman. Lebih dari separuhnya tidak mampu membeli barang yang sangat mahal karena sebagian besar impor. Paling hanya bisa ngopi. Kenapa sampai hari ini DKI tidak membuat fasilitas pasar murah yang modern untuk rakyatnya yang kurang mampu," kata Edi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top