DKI gencarkan kegiatan pangan murah guna stabilkan harga pangan
Seorang pedagang yang menjual pangan di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024).
Foto: ANTARA/Siti NurhalizaJakarta -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggencarkan kegiatan pangan murah keliling di beberapa lokasi guna menstabilkan harga pangan termasuk menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025 yang bertepatan dengan 1446 Hijriah.
"Kami selalu melakukan gerakan pangan murah. Kalau kemarin satu hari itu hanya tiga lokasi, sekarang kita naikkan menjadi delapan atau sembilan lokasi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Kegiatan pangan murah keliling ini dilakukan dengan melibatkan BUMN dan BUMD Pangan Provinsi DKI Jakarta di kantor-kantor instansi Pemprov DKI Jakarta, rumah susun (rusun), Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan lokasi lainnya.
"Gerakan pangan murah itu dilakukan BUMD pangan, Dharma Jaya, Food Station. Kerja sama penentuan lokasi silahkan saja. Misalnya di Rusun menginginkan ada lokasi untuk gerakan pangan murahnya atau di tempat-tempat perkantoran misalnya kantor kelurahan, camat, wali kota," ujar Eliawati.
Merujuk informasi harga pangan dari Dinas KPKP DKI pada 16 Januari 2025, harga beras IR1 yakni Rp14.977 per kg, bawang merah Rp43.080 per kg, bawang putih Rp47.091 per kg, cabai rawit merah Rp114.222 per kg, cabai merah besar Rp68.698 per kg, cabai merah keriting Rp73.922 per kg.
Lalu, telur ayam ras Rp29.547 per kg, daging ayam broiler Rp40.142 per kg, daging sapi Rp139.789 per kg, minyak goreng curah Rp19.318 per kg, gula pasir Rp18.145 per kg, serta ikan mas Rp38.417 per kg.
Eliawati mengakui saat ini terjadi lonjakan harga terutama cabai yang dipengaruhi turunnya pasokan dari daerah produsen.
"Karena daerah-daerah produsen kita curah hujannya sudah mulai tinggi. Bukan karena gagal panen, tapi memang tenaga kerja yang akan panen itu terbatas. Karena hujan tinggi sehingga terjadi penurunan," kata dia.
Namun, sambung Eliawati, dengan adanya aktivitas pertanian perkotaan (urban farming) oleh sebagian warga di DKI Jakarta, setidaknya sudah memenuhi kebutuhan mereka untuk skala rumah tangga.
Pemprov DKI, kata dia, akan terus melakukan peningkatan pemanfaatan lahan untuk aktivitas pertanian perkotaan sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Dengan begitu, konsentrasi Pemprov DKI saat ini yakni pada pemenuhan kebutuhan restoran dan katering. Di antara upaya-upaya yang dilakukan, yakni meningkatkan kerja sama antar daerah, terutama daerah-daerah produsen komoditas seperti cabai sama bawang merah.
Eliawati menambahkan harga pangan di DKI masih dalam kondisi cukup terjaga meskipun terdapat beberapa pangan yang mengalami kenaikan harga pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2025.
Adapun stok beberapa komoditas pangan yang tersedia di BUMD dan BUMN di Provinsi DKI Jakarta per tanggal 15 Januari 2024 antara lain beras 214.945 ton, daging sapi 7.399 ton, daging ayam 765 ton, telur ayam 25 ton, gula pasir 2.112 ton dan minyak goreng 33 ton.
Berita Trending
Berita Terkini
- Akhirnya Electric PLN Berhasil Tumbangkan Perlawanan Gresik Petrokimia 3-0
- Ternyata Ini Penyebabnya, Kenapa Sampai Naomi Osaka Mundur di Babak Ketiga Australian Open
- Agen Penyerang Sesko Bantah Rumor Terkait Pemainnya Akan Hengkang ke Arsenal
- Benarkah Argumen Ini, Busa di Kamal Muara Akibat Turbulensi Pompa Polder
- Perkuat Kolaborasi, Polandia Sebut UE Tunggu IEU-CEPA Sebelum Gelontorkan Investasi di RI