DKI Beri Jatah Pangan ke Kelompok Tertentu
Tangkapan layar petugas Dinas KPKP DKI memeriksa sembako yang dijual di salah satu pasar di Jakarta, Kamis (8/12/2022).
Keterbatasan lahan produksi pangan jadi tantangan DKI. Untuk menghadapinya, Jakarta mengembangkan pertanian berbasis ruang.
JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta berkomitmen mengendalikan harga dan ketersediaan stok pangan menjelang Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru). "Kami menyiapkan beberapa langkah antisipasi untuk menjaga kestabilan harga pangan," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Suharini Eliawati, di Jakarta, Minggu (11/12).
Langkah-langkah tersebut, antara lain menyediakan dan mendistribusikan bahan pangan untuk kelompok masyarakat tertentu. Yang dimaksud adalah penerima Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Lansia Jakarta, dan Kartu Penyandang Disabilitas dengan target sebanyak 1,1 juta orang.
Dalam program ini, masyarakat cukup menyiapkan uang sebesar 126.000 untuk membeli paket beras 5 kg, daging sapi 1 kg, daging ayam 1 kg, telur 1 tray, susu 24 kotak dan ikan kembung 1 kg. Suharini juga mengadakan bazar pangan keliling di kantor wali kota/bupati administrasi, kecamatan, kelurahan, dan rumah susun (rusun).
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan bahan pangan dalam bentuk paket sehingga harga menjadi lebih ekonomis. Ini bisa didapat di gerai pangan Pasar Jaya. Ada pula pendistribusian beras medium Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga kepada pedagang seharga 8.900 ribu/kg.
"Kenaikan harga cabai tidak hanya disebabkan naiknya permintaan, tetapi juga peningkatan biaya produksi. Kondisi musim hujan meningkatkan biaya ongkos petik cabai dan pemeliharaan hama penyakit," tuturnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya