Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Disayangkan, Kekerasan Seksual Oleh Pengasuh Ponpes

Foto : istimewa

Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar, menyesalkan masih terjadinya kekerasan seksual di sekolah berbasis agama. Dia mengatakan ini menyusul terungkapnya dua kasus kekerasan seksual di pondok pesantren Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur dan sekolah madrasah di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

"Kemen PPPA mengecam keras kasus kekerasan seksual anak. Ini tindak kejahatan serius," tegas Nahar, Jakarta, Rabu (9/2). Dia menegaskan kasus kekerasan seksual berupa tindak pidana pencabulan di Pamekasan dengan tiga korban santriwati. Sedang di Mamuju dengan korban tujuh murid perempuan madrasah. "Ini tidak bisa ditoleransi," katanya.

Pelakunya adalah pendidik yang seharusnya mengasuh, mengayomi, dan mengajarkan ilmu agama. Sayang mereka justru melakukan pelecehan dan kekerasan seksual pada anak didiknya. Kasus tersebut telah ditangani Polres Pamekasan dan Polresta Mamuju. Para pelaku juga telah ditangkap.

Kemen PPPA minta agar aparat penegak hukum dapat memberikan hukuman seberat-beratnya. Nahar mendesak seluruh pendidik sekolah berbasis agama harus melakukan pencegahan, pengawasan, dan perlindungan anak dari kekerasan, khususnya seksual. Masyarakat dan instansi yang berwenang diharapkan tidak lalai mengawasi.

Orang tua mempercayakan anak mengikuti pendidikan di sekolah berbasis agama dengan harapan akan mendapat ilmu keagamaan yang baik. Sebab dididik para pihak yang sudah berpengalaman dalam keilmuan agama. "Sekolah berbasis agama seperti pesantren diyakini sebagai tempat yang aman. Namun ternyata akhir-akhir ini tindakan keji berbagai pendidik telah merusak citra baik pesantren," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top