Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Direktur CIA: Perang Ukraina Menggerogoti Putin, Peluang bagi CIA

Foto : AFP/GI/Karen Bleier

Direktur CIA William Burns.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Perang Rusia di Ukraina memiliki efek "korosif" bagi Presiden Rusia Vladimir Putin, kata Direktur CIA William Burns pada Sabtu (1/7). Ketidakpuasan atas konflik tersebut menciptakan "kesempatan sekali dalam satu generasi" bagi CIA.

Berbicara di Ditchley Foundation di Inggris, Burns menyebut invasi Putin ke Ukraina sebagai "tantangan geopolitik paling cepat dan akut terhadap tatanan internasional saat ini."

Pidato itu disampaikan satu minggu setelah kepala kelompok tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin memimpin pasukannya dalam pemberontakan singkat melawan militer Rusia.

Prigozhin menuduh militer Rusia menargetkan pasukannya dengan serangan rudal mematikan di Ukraina dan meluncurkan serangan terhadap narasi Moskow tentang konflik.

"Dampak dari kata-kata dan tindakan itu akan muncul untuk beberapa waktu, pengingat yang jelas akan efek korosif perang Putin terhadap masyarakatnya sendiri dan rezimnya sendiri," kata Burns.

Burns menyebut perang itu sebagai "kegagalan strategis" bagi Moskow yang telah mengungkap kelemahan militer, merugikan ekonomi, dan mendorong NATO menjadi lebih besar dan lebih kuat.

"Ketidakpuasan dengan perang akan terus menggerogoti kepemimpinan Rusia. Ketidakpuasan itu menciptakan peluang sekali dalam satu generasi bagi kami di CIA," katanya.

"Kami tidak akan membiarkannya sia-sia," katanya.

CIA baru-baru ini meluncurkan kampanye di media sosial baru untuk mencoba menjangkau orang-orang di Rusia, termasuk video yang diunggah ke Telegram, yang banyak digunakan orang Rusia.Kampanye tersebut member tahu cara menghubungi CIA di web gelap tanpa diawasi.

"Kami memiliki 2,5 juta views di minggu pertama, dan kami sangat terbuka untuk bisnis."

Burns tidak menyebutkan perjalanannya ke Ukraina di mana dia bertemu dengan rekan-rekan intelijen dan Presiden Volodymyr Zelensky.Kunjungan itu terjadi sebelum pemberontakan Prigozhin.

Dalam pidatonya, Burns juga memusatkan perhatian pada Tiongkok yang dia sebut sebagai "satu-satunya negara dengan niat membentuk kembali tatanan internasional dan meningkatkan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer, dan teknologi untuk melakukannya."

Burns memperingatkan tentang "meningkatnya represi Presiden Tiongkok Xi Jinping di dalam negeri dan agresivitasnya di luar negeri" dan mengatakan CIA telah mendirikan pusat misi yang berfokus secara eksklusif pada kekuatan Asia dan lebih dari dua kali lipat persentase anggaran keseluruhan untuk aktivitas Tiongkok.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top