Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dipuji dan Dicaci, Raja Media Rupert Murdoch Mundur dari Industri Media Inggris

Foto : AP/Noah Berger

Dalam file foto tanggal 14 Oktober 2011 ini, CEO News Corp. Rupert Murdoch menyampaikan pidato utama pada KTT Nasional tentang Reformasi Pendidikan di San Francisco. Murdoch menimbulkan perasaan campur aduk di Inggris, tempat ia mengubah media selama lebih dari setengah abad. Jurnalis dan politisi Inggris memuji dan mencerca maestro berusia 92 tahun tersebut setelah ia mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemimpin kerajaan medianya.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Sebelum menyerang Amerika, Rupert Murdoch menghebohkan media Inggris. Surat kabarnya mengubah cuaca politik dan budaya serta mengubah pemilu. Saluran televisi satelitnya menjungkirbalikkan suasana penyiaran yang tenang.

Associated Press melaporkan, jurnalis dan politisi di Inggris memuji dan mencaci maestro berusia 92 tahun tersebut setelah dia mengumumkan mengundurkan diri sebagai pemimpin Fox dan News Corp pada Kamis(21/9), perusahaan media miliknya, dan menyerahkan kendali kepada putranya Lachlan Murdoch.

Bagi The Times of London, salah satu media miliknya, Murdoch adalah "pelopor yang mengubah media." Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan taipan itu "melakukan lebih dari raja pers mana pun dalam 100 tahun terakhir untuk mempromosikan kebebasan media global yang sangat diperlukan bagi demokrasi dan kemajuan."

Namun bagi para pengkritiknya, Murdoch adalah sosok yang tidak bertanggung jawab dan jahat dalam kehidupan Inggris. Nathan Sparkes dari Hacked Off, sebuah kelompok reformasi pers yang bertujuan mengekang pelanggaran tabloid, mengatakan, Murdoch "memimpin sebuah perusahaan di mana terjadi pelanggaran hukum yang meluas dan kemudian ditutup-tutupi."

Mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn berpendapat media Murdoch telah "meracuni demokrasi global dan menyebarkan disinformasi dalam skala besar."
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top