Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dipicu Kemungkinan "Tapering" yang Lebih Cepat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (19/8) sore, ditutup melemah, dipicu kemungkinan tapering yang lebih cepat oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed). Rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.403 rupiah per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta mengatakan, dollar menguat seiring pelaku pasar yang mengantisipasi pengurangan stimulus oleh The Fed akan dimulai tahun ini. "Dalam risalah yang dirilis semalam, pejabat The Fed melihat potensi untuk mengurangi stimulus pembelian obligasi tahun ini jika ekonomi terus membaik seperti yang diharapkan," ujar Ibrahim.

Fokus pasar sekarang tertuju ke Simposium Jackson Hole yang berlangsung 26-28 Agustus pekan depan di mana para pedagang akan mengamati dengan cermat pidato utama Ketua The Fed Jerome Powell untuk setiap petunjuk tentang waktu pengumuman pengurangan pembelian obligasi.

Dari domestik, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 Agustus 2021. Selain itu, suku bunga deposit facility juga tetap di level 2,75 persen, beserta suku bunga lending facility di 4,25 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan sistem keuangan, di tengah perkiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top