Tekanan pada Rupiah Bakal Berlanjut
Rupiah masih berisiko melemah lanjutan ke depan seiring proyeksi pelemahan ekonomi negara mitra dagang dan investasi strategis Indonesia.
JAKARTA - Tekanan terhadap nilai tukar rupiah diperkirakan masih terus berlanjut ke depan. Hal itu dipengaruhi ketidakpastian perekonomian global menyusul resesi di sejumlah negara maju.
Melihat mata uang sejumlah negara tetangga terdepresiasi terhadap dollar AS pada pertengahan Februari 2024, pergerakan rupiah menunjukkan kinerja kurang baik atau bahkan lebih buruk dibandingkan rupee India, peso Filipina, dan yuan Tiongkok.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudisthira, mengatakan tekanan kurs rupiah masih akan berlanjut seiring proyeksi pelemahan ekonomi negara mitra dagang dan investasi strategis Indonesia.
Situasi Tiongkok, Jepang, dan Eropa menunjukkan adanya kekhawatiran resesi skala besar. Imbasnya, perdagangan dan investasi langsung tahun ini bisa melambat.
"Jadi, pemerintah dan pelaku usaha harus lakukan antisipasi dengan mendorong hedging bagi pinjaman valas sekaligus menahan laju utang luar negeri secara paralel," ucap Bhima, Rabu (21/2), menanggapi penurunan kurs rupiah terhadap dollar AS.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya