Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pengendalian Pandemi I Menunggu Kesiapan "Orangtua Asuh" Nyamuk

Dinkes Targetkan 60 Persen Aedes Aegypti Ber-Wolbachia

Foto : ANTARA/Risky Syukur

Jajaran Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat memegang ember percontohan yang akan diisi bibit nyamuk ber-Wolbachia untuk disebar, Kamis (2/11/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Menkes telah berkoordinasi dengan Jakarta Barat ­terkait intervensi DBD dengan metode nyamuk ber-Wolbachia.

JAKARTA - Dalam upaya mengatasi demam berdarah dengue (DBD) maka Dinas Kesehatan DKI Jakarta menargetkan agar nyamuk aedes aegypti yang ber-Wolbachia mencapai 60 persen.

"Parameter keberhasilan program jika 60 persen nyamuk aedes aegypti di wilayah sudah ber-Wolbachia. Nyamuknya diperiksa valid di laboratorium langsung," ungkap Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama, dikutip Antara, di Jakarta, Sabtu.

Ngabila mengatakan bahwa jika target 60 persen nyamuk aedes aegypti ber-Wolbachia belum tercapai, maka waktu implementasi akan diperpanjang. "Jika belum tercapai 60 persen aedes aegypti ber-Wolbachia akan diperpanjang implementasi di wilayahnya," ujar Ngabila.

Adapun saat implementasi, kader akan meninjau dengan menangkap nyamuk sekali dalam 14 hari untuk mengetahui perkembangan nyamurk ber-Wolbachia. "Penangkapan nyamuk tersebut akan dimonitor beberapa kali. Siklus nyamuk dan penaruhan telur per 14 hari atau dua pekan," katanya.

Dari larva (jentik) untuk menjadi nyamuk dewasa perlu waktu 14 hari. Diharapkan penitipan telur sebanyak 12 kali dalam 24 pekan atau enam bulan, berhasil. Sementara itu, setiap ember bibit nyamuk ber-Wolbachia akan diisi 300 telur. Mereka ditempatkan di setiap rumah yang disebut sebagai orang tua asuh (OTA) nyamuk ber-Wolbachia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top