Dinkes Tangerang Ingatkan Serangan Diare dan DBD
Kepala Dinkes Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni.
Foto: ANTARA/IrfanTANGERANG – Di musim hujan ini masyarakat diingatkan agar menjaga kesehatan, utamanya untuk diare dan demam berdarah (DBD). “Dua penyakit ini dominan saat musim hujan,” jelas Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Dini Anggraeni, Jumat.
Menurutnya, diare sebabkan karena minimnya sumber air bersih dan kurangnya menjaga kebersihan individu. Kemudian demam berdarah berasal dari nyamuk aedes aegypti. Maka, bersihkan genangan air yang dapat memicu perkembangbiakan nyamuk tersebut.
Selanjutnya, leptospirosis, penyakit zoonosis yang disebabkan bakteri leptospira yang ditularkan melalui hewan seperti kencing tikus. Selain itu, ada ISPA, gangguan pernapasan karena bakteri, virus, dan berbagai mikroba yang terbawa saat banjir. “Kemudian, penyakit kulit infeksi atau alergi kebersihan yang tidak terjaga dengan baik,” tutur Dini.
Dinkes Kota Tangerang pun mengajak masyarakat untuk melindungi diri dari penyakit dengan menjaga kebersihan dan kesehatan. “Biasakan hidup bersih dengan memulai dari mencuci tangan dan kaki dengan sabun. Gunakan air mengalir setelah beraktivitas,” ujarnya.
Kepala Laboratorium Meteorologi STMKG Yosafat Donni Haryanto mengatakan musim hujan di Kota Tangerang terjadi Desember 2024 dan puncaknya Februari 2025. Masuknya Kota Tangerang dalam masa peralihan karena suhu permukaan laut pada November 2024 menghangat dengan indeks -0.67 atau berarti La Nina Lemah.
Diamenuturkan, Kota Tangerang termasuk wilayah yang curah hujannya tinggi lebih dari 300mm/bulan untuk Desember dengan status awas. “Namun, di November ini masih di bawah 300mm/bulan,” katanya.
Dampak Banjir
Dinas Kesehatan Kota Tangerang melalui Puskesmas Gebang Raya melakukan pemeriksaan kesehatan warga perumahan Garden City Periuk, yang sebelumnya menjadi korban terdampak banjir. Kepala Puskesmas Gebang Raya, dr Andi Hidayat, di Tangerang Jumat, menyatakan, kegiatan ini bagian dari upaya pemulihan lingkungan dari sisi kesehatan.
Puskesmas Gebang Raya pun melakukan pendistribusian disinfektan ke rumah-rumah warga untuk penyemprotan agar terhindar dari bakteri pascabanjir. “Jadi, setelah dibersihkan dari lumpur oleh petugas gabungan, masyarakat juga kembali melakukan pembersihan dengan disinfektan,” tandas Andi.
Hingga kini petugas kesehatan pun masih dari pintu ke pintu melakukan pemeriksaan kesehatan warga terdampak banjir. Dalam hal ini, masyarakat dicek kesehatannya mencegah ada penyakit penyerta ketika mengungsi atau dampak atas banjir.
Dia melanjutkan, masyarakat yang terdampak banjir dan belum menerima kunjungan petugas Puskesmas Gebang Raya, juga bisa langsung datang ke Puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan.
“Silakan datang ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan dan tidak dikenakan biaya,” ujarnya. Sebanyakseribu lebih warga Perumahan Garden City terdampak banjir akibat jebolnya tanggul Kali Ledug sepanjang 10 meter. Saat ini banjir sudah surut dan dilakukan pemasangan tanggul baru oleh Dinas PUPR. wid/Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 2 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 3 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 4 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
Berita Terkini
- Kotak Hitam Pesawat American Airlines Ditemukan
- DeepSeek Rilis Janus-Pro, AI Multimodal Canggih yang Bisa Geser ChatGPT
- TNI Gelar Rapim Bahas Arahan Presiden Prabowo Subianto
- Hari Ini, 11 Wakil Indonesia Perebutkan Tiket ke Semifinal Thailand Masters
- Sergio Ramos akan Gabung ke Klub Meksiko Monterrey