Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fasilitas Kesehatan

Dinkes Siapkan Laboratorium Kesehatan Daerah

Foto : ANTARA/Siti Nurhaliza

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jakarta disiapkan untuk membantu pemeriksaan PCR masayrakat ibu kota. "Dinas Kesehatan Jakarta juga telah menyiapkan Labkesda untuk membantu pemeriksaan PCR," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, Ani Ruspitawati, Jumat (27/10).

Laboratorium tersebut juga membantu pemeriksaan PCR yang dilakukan di Laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pasien yang terkonfirmasi positif cacar monyet usai dilakukan tes PCR secepatnya dilakukan pemeriksaan "Whole Genome Sequencing" (WGS).

Ini untuk mendapatkan informasi genetik mengenai asal penyakit dan penyebarannya di masyarakat. Ani menjelaskan, kasus aktif cacar monyet tidak hanya ditemukan pada kontak erat, tetapi juga pasien suspek bergejala yang datang ke fasilitas kesehatan (faskes).

Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan. Jika menunjukkan tanda dan gejala khas penyakit cacar monyet, maka dilakukan tes PCR. Ani menyebutkan di tengah penyebaran infeksi virus cacar monyet, Dinas Kesehatan Jakarta terus gencar melakukan deteksi, preventif, dan respons cepat untuk mencegah agar tidak meluas.

Sosialisasi dan edukasi secara masif dilakukan untuk menghindari cacar monyet melalui tiga cara.Pertama, menggalakkan Pola Hidup Bersih dan Sehat seperti memakai masker sertacuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Kedua, menghindari kontak kulit dan luka.Ketiga, berhubungan seksual yang aman, sehat, dan bersih. Hindari hubungan seksual jika sedang sakit atau bergejala.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Jakarta selama sepekan ke depan melakukan vaksinasi cacar monyet untuk 500 orang dari kelompok berisiko untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut. Vaksin diberikan dua dosis tiap orang dengan jeda empat pekan.

Selain itu, dilakukan pelacakan tim khusus bersama mitra terkait. Tim tersebut bertugas memproses, mencari, dan memantau orang berkontak erat dengan pasien cacar monyet. Ani menjelaskan, setiap kasus positif langsung diisolasi di rumah sakit. Bahkan untuk terduga dengan gejala khas (suspek) ataupun kontak erat seksual yang sedang menunggu hasil PCR, juga diisolasi di rumah sakit.

Untuk kontak erat nonseksual akan dipantau gejalanya setiap hari oleh Puskesmas Kecamatan. Jika ditemukan gejala cacar monyet, dilakukan pemeriksaan laboratorium.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top