Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dinkes: Jumlah DBD di Belitung Capai 428 Kasus

Foto : ANTARA/Kasmono-Apriliansyah

Petugas kesehatan sedang melakukan penyemprotan fogging untuk cegah DBD.

A   A   A   Pengaturan Font

BELITUNG- Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu hingga November mencapai sebanyak 428 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Belitung, Sri Agustini di Tanjung Pandan, Kamis, mengatakan jumlah kasus DBD saat ini mencapai 428 kasus atau terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya dari 194 kasus.

"Kami mencatat jumlah kasus DBD di Belitung sampai November 2023 mencapai sebanyak 428 kasus dengan delapan angka kematian," katanya.

Peningkatan kasus DBD dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti, peralihan musim dari kemarau penghujan serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

"Peningkatan jumlah kasus DBD disebabkan adalah faktor cuaca karena ini merupakan fase pancaroba peralihan dari musim kemarau penghujan dan memang biasanya terjadi peningkatan kasus DBD," ujarnya.

Selain itu, lanjut Sri, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal masih rendah sehingga memicu kenaikan kasus DBD.

"Kami sayangkan sekali kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih rendah sehingga kami telah mengeluarkan dua kali surat imbauan kewaspadaan dini terhadap DBD," katanya.

Oleh karena itu, guna menekan peningkatan kasus DBD pihaknya mengajak masyarakat untuk melaksanakan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Karena cara yang efektif menekan kasus DBD adalah memberantas sarang nyamuk bukan dengan melakukan fogging atau pengasapan," ujarnya.

Dinkes Belitung mengajak masyarakat bergotong-royong menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal, membuat saluran limbah agar air tidak tergenang di pekarangan rumah, dan jangan menggantungkan pakaian di belakang pintu kamar yang dapat menjadikan tempat berlindung nyamuk.

Selanjutnya adalah melaksanakan gerakan 3 M plus yakni mengubur barang-barang bekas, menutup semua tempat penampungan air, menguras dan membersihkan tempat-tempat penampungan air seminggu sekali dan menaburkan bubuk abate di tempat-tempat penampungan air yang berada di luar rumah.

"Jangan sampai ada genangan air di sekeliling rumah karena itu akan menjadi tempat bertelurnya nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk demam berdarah," katanya. Ant


Redaktur : -
Penulis : Antara, Opik

Komentar

Komentar
()

Top