![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Dinas Upayakan Distribusi Elpiji Terus Terpantau
Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi didampingi Plt. Asperkeu Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati (kanan), dan Kadis PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo (kiri) di Balai Kota Jakarta, Selasa (11/2).
Foto: ANTARA/Lia Wanadriani SantosaJAKARTA - Distribusi gas elpiji 3 kg diupayakan tepat sasaran. Maka, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) bekerja keras mengawasi pasokan dan penyalurannya.
“Untuk itu, upaya monitoring dan pengawasan penyaluran gas elpiji 3 kg tetap dilakukan dan dintensifkan agar pasokan dan harga gas tetap terjaga sampai ke tangan masyarakat,“ tandas Kepala Dinas PPKUKM Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, Rabu. Dia mengatakan, gas elpiji 3 kg merupakan komoditas bahan penting yang penyalurannya disubsidi oleh pemerintah.
Dia menyampaikan, Dinas PPKUKM Jakarta telah berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga, selaku operator penyaluran gas elpiji 3 kg. Tujuannya untuk memastikan pasokan di wilayah Jakarta mencukupi dengan 269 agen dan 5.476 pangkalan.
- Baca Juga: Cap Go Meh di Glodok Seakan Coba Hapus Kesedihan
- Baca Juga: Tangerang Akan Luncurkan Bus Sekolah Gratis
“Kementerian ESDM merelaksasi kebijakan pelarangan pengecer untuk menyalurkan gas elpiji 3 kg. ESDM mengimbau para pengecer untuk mendaftarkan diri sebagai sub-pangkalan,” ujar Elisabeth, Rabu (12/2). Dia menjelaskan, hal ini dimaksudkan agar para pengecer (sub-pangkalan) tersebut dapat menjadi bagian dari mata rantai penyaluran gas elpiji 3 kg sehingga pengendalian HET dan pasokan juga tetap terjaga.
“Saat ini HET gas elpiji 3 kg di tingkat pangkalan di wilayah Jakarta berada di harga 16.000. Upaya monitoring dan pengawasan penyaluran gas elpiji 3 kg tetap dilakukan dan dintensifkan agar pasokan dan harga gas tetap terjaga sampai ke tangan masyarakat,” tandasnya.
Belum Putuskan
Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi, menyatakan belum putuskan terkait HET elpiji 3 kg. “Kami masih mempelajari berbagai hal, termasuk situasi dan kondisi di berbagai wilayah administrasi,“ jelas Teguh.
Senada Elisabeth, Teguh juga menyampaikan HET sesuai dengan Pergub 4 Tahun 2015, untuk wilayah kota-kota di Jakarta adalah 16.000. Sedangkan untuk Kepulauan Seribu ada yang 18.000, ada yang 19.500.
Dia menyatakan Pemprov berhati-hati menerapkan kebijakan soal itu karena mempertimbangkan dampak serta situasi. Menurutnya, kebijakan pemerintah mestinya tepat, tak hanya asal menaikkan. Pemprov terus mengkaji.
Plt Asperkeu Sekretaris Daerah Jakarta, Suharini Eliawati, menandaskan, harga eceran tertinggi agar distribusi elpiji tepat sasaran. Perbedaan harga eceran elpiji 3 kg antara Jakarta (daratan) yang 16.000) dan Pulau Seribu (19.000), karena ada biaya transportasi.
Dia menegaskan di Jakarta tak pernah terjadi kelangkaan elpiji 3 kg. Kalaupun ada penurunan kuota Jakarta sebanyak 5 persen tahun ini, dia minta warga tak panik karena stoknya aman.
Berita Trending
- 1 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 2 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 3 Cap Go Meh representasi nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang
- 4 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
- 5 Mantan Kadisbudpar Cianjur benarkan diperiksa Polda Jabar soal Cibodas