Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERADA

Dinamika dan Masa Depan Partai Islam

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Kegagalan parpol-parpol Islam mendorong kader maju sebagai capres maupun cawapres bisa dibaca sebagai dampak serius konflik internal berkepanjangan. Salah satunya mendasari pergolakan tubuh partai-partai Islam tersebut. Muhaimin Iskandar ditolak kelompok-kelompok loyalis Abdurrahman Wahid (Gusdurian).

Konflik internal PKB sejak 2008 menyisakan bara amarah loyalis Gus Dur yang disingkirkan Cak Imin dalam struktur PKB. (halaman 57). PKS terganjal konflik internal elite. Upaya menjegal Anis Matta dalam PKS sendiri akhirnya tak mampu menghadirkan sembilan kader maju dalam kontestasi capres/ cawapres.

Berbagai pergolakan itu tidak selalu berarti destruktif, justru menimbulkan kejutan- kejutan dalam pemilu. Partai Islam yang sebelumnya diprediksi lembaga survei tidak akan lolos ambang batas parlemen, tidak terbukti. PKS bahkan berhasil meraih suara signifikan. Demikian pula PPP dan PAN yang kembali mampu membawa kadernya melenggang ke DPR.

Tentu saja, konflik berkepanjangan dan keterbelahan suara yang mewarnai pergolakan partai Islam akan menyebabkan tren kurang baik masa mendatang. Sayangnya, buku ini tidak cukup gamblang menjawab peluang parpol Islam untuk memiliki masa depan lebih gemilang pasca-Pemilu 2019.

Terlepas dari itu, buku ini memberikan sumbangan berharga dalam khazanah literasi politik, khususnya pengayaan diskursus parpol Islam dalam dinamika politik tanah air.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top