Digitalisasi Picu Pelebaran Ketimpangan Global
Sementara itu, lanjut Bambang, mayoritas pelaku bisnis lain di negara maju maupun sedang berkembang, masih dalam tahap yang sangat awal atau bahkan belum terlalu mempersiapkan diri untuk masuk menggarap ekonomi digital tersebut.
Upaya untuk meredam ketimpangan tersebut yaitu dengan menutup gap terkait produktivitas, sumber daya manusia, dan infrastruktur.
"Hanya itu yang perlu kita lakukan, tiga hal yang gapnya terasa dan perlu kita tutup sehingga nantinya ketika digital economy menjadi mainstream demikian juga revolusi industri. Kalau gap sudah kecil kita harapkan kalaupun ada pihak yang mendapat manfaat lebih, tidak akan menciptakan ketimpangan yang terlalu besar," papar Mantan Menteri Keuangan itu.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2018, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Rasio Gini turun tipis menjadi 0,384 dari Maret 2018 yang sebesar 0,389.
Ant/E-10
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya