Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transformasi Digital - Perbankan Jangan Abaikan Keamanan Siber

Digitalisasi Perkuat Daya Saing Bank

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Transformasi digital penting dilakukan agar lembaga keuangan, terutama bank, bisa menjadi lebih kompetitif dan berdaya saing baik di kancah nasional, regional, maupun internasional. Karenanya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mempersiapkan berbagai kebijakan pendukung terkait dengan bank digital serta kelengkapan berbagai infrastruktur pendukung dalam penerapannya.

"Pengembangan bank digital ini akan kami monitor agar tidak memberikan dampak negatif terhadap tujuan perlindungan konsumen, peningkatan literasi dan edukasi masyarakat, serta dalam menjaga stabilitas sistem keuangan," kata ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam seminar daring di Jakarta, Rabu (30/6).

Menurut Wimboh, transformasi digital industri jasa keuangan diperlukan agar mampu mengoptimalkan potensi ekonomi digital di Tanah Air. Meski demikian, masih terdapat sejumlah tantangan besar yang harus ditindaklanjuti. Pertama yaitu jangkauan konektivitas di mana saat ini belum seluruhnya terkoneksi dengan baik.

"Kita tahu pembangunan infrastruktur digital yang sedang dipersiapkan perlu waktu, terutama di daerah perdesaan. Tapi kami yakin ini hanya masalah waktu dan pemerintah commit melalui Kominfo untuk mempercepat konektivitas ke seluruh area Indonesia," ujar Wimboh.

Kedua, lanjut Wimboh, tingkat literasi digital masih perlu ditingkatkan terutama masyarakat di daerah yang belum bankable, namun sudah bisa mengakses dan menikmati berbagai layanan digital melalui gadget, terutama para pelaku sektor informal dan UMKM.

"Ketiga, semakin meningkatnya berbagai kejahatan siber dan adanya potensi penyalahgunaan data pribadi dengan gunakan teknik manipulasi data yang bervariasi di mana dalam memitigasi hal ini sangat dibutuhkan dukungan perundang-undangan serta peraturan pelaksana yang jelas serta enforcement yang tegas," katanya.

Tantangan terakhir yaitu terkait jumlah talenta digital yang belum memadai untuk mendukung berbagai perkembangan digital dan kebutuhan masyarakat sehingga perlu adanya percepatan untuk menghasilkan talenta di bidang digital yang kini menjadi prioritas baik bagi para praktisi dan juga para pemangku kepentingan.

Keamanan Siber

Sementara itu, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menilai keamanan siber kini semakin penting seiring semakin maraknya bank digital dan juga nasabah yang bertransaksi secara digital saat pandemi Covid-19.

Menurut Hery, sebagai institusi keuangan yang sangat menjunjung tinggi kerahasiaan data nasabah, perlu adanya proteksi yang optimal untuk menjaga dan melindungi data-data nasabah dari pihak luar yang tidak bertanggungjawab.

"Jadi tentuya dari sistem dan teknologi, kita melakukan penguatan dari sisi tidak hanya hardware dan software, tapi juga dari sisi IT security. Kalau dulu kita kenal di perbankan itu, kita lihat security atau satpam itu fisikal, justru sekarang di teknologi ataupun di data management, cyber security itu punya peran yang lebih besar dibandingkan sebelumnya," ujar Hery.

Dia menyampaikan, saat ini juga sangat sulit untuk mencari talenta-talenta terbaik di bidang keamanan teknologi informasi (TI). Selain manfaat yang didapatkan, pemanfaatan teknologi informasi oleh perbankan di Indonesia memiliki beberapa tantangan, terutama terkait perlindungan data pribadi nasabah. Teknologi informasi yang makin berkembang juga turut membuka akses informasi secara luas sehingga kerahasiaan data menjadi hal yang cukup rentan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top