Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 10 Feb 2025, 15:15 WIB

Digitalisasi Pantun, Upaya Pelestarian Budaya di Era Modern

Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Foto: Instagram/@fadlizon

JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan pentingnya platform digital sebagai sarana untuk mempromosikan dan melestarikan pantun, khususnya bagi generasi muda.

Ia menyoroti perkembangan teknologi telah membuka peluang besar dalam memperkenalkan pantun kepada kalangan muda yang aktif menggunakan media sosial dan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari.

"Era digital ini menawarkan berbagai platform untuk memperkenalkan pantun pada generasi muda, termasuk media sosial yang tidak terbatas," ujar Fadli Zon dalam sebuah seminar internasional tentang pantun yang diselenggarakan pada Senin (10/2).

Menurutnya, pemanfaatan teknologi dapat menjadi solusi efektif untuk menjaga agar pantun tetap relevan dan dikenal luas.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa teknologi digital tidak hanya dapat digunakan untuk penyebaran pantun, tetapi juga berperan dalam pendokumentasian dan pelestarian budaya lisan ini.

"Saya kira sudah berlangsung sampai sekarang, digitalisasi warisan budaya, mengonversi bentuk budaya tradisional dalam bentuk e-book, podcast, augmented reality, membuat arsip digital untuk mendokumentasikan pantun," jelasnya.

Ia juga menyoroti bahwa hingga saat ini, masih ada sekitar 10.000 pantun khas Minangkabau yang belum dibukukan atau didokumentasikan secara resmi. Hal ini menunjukkan masih adanya tantangan besar dalam merekam tradisi lisan dan mengubahnya menjadi bentuk digital seperti video naskah, video lirik, maupun arsip digital.

Oleh karena itu, ia menilai digitalisasi pantun perlu dilakukan secara lebih sistematis dan melibatkan berbagai pihak.

Dalam upaya tersebut, Fadli Zon mengajak komunitas budaya untuk turut serta dalam pendokumentasian pantun secara digital. Ia menekankan peran komunitas sangat penting dalam membantu menyusun dan mengarsipkan pantun agar tidak hilang atau terlupakan oleh generasi mendatang.

Ia juga menyarankan agar lebih banyak platform digital yang dapat diakses oleh masyarakat untuk mempelajari pantun secara lebih luas.

Selain itu, Menteri Kebudayaan juga mendorong komunitas budaya untuk mengadakan berbagai kegiatan, seperti festival berbalas pantun, guna meningkatkan minat masyarakat dalam melestarikan warisan sastra lisan ini.

Menurutnya, dengan mengemas pantun dalam format yang menarik dan interaktif, generasi muda akan lebih mudah memahami serta mengapresiasi nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Paundra Zakirulloh

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.