Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Era Teknologi I Prasarana Bertransformasi Diri dalam Menghadapi Kemajuan

Difabel Harus Kembangkan Kemampuan Digital

Foto : Antara/Gilang

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono

A   A   A   Pengaturan Font

Rumah Digital untuk Disabilitas hadir guna melatih kaum difabel agar tidak tertinggal secara teknologis. Wadah ini dapat mencetak dan melatih talenta-talenta digital warga disabilitas.

JAKARTA - Kini kaum difabel miliki ruang untuk mengembangkan kemampuan digital. Sebab Pemprov DKI Jakarta baru saja meresmikan "Rumah Digital untuk Disabilitas". Tempat ini guna mempermudah para penyandang disabilitas dalam mengekspresikan diri dan berkomunikasi, juga untuk meningkatkan kemampuan mereka secara digital.
Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Jumat (4/11). Hal ini disampaikan saat bersama Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia, meresmikan "Rumah Digital untuk Disabilitas" di Jalan Teluk Betung No.41, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Heru Budi Hartono menjelaskan, Rumah Digital untuk Disabilitas guna mempermudah para penyandang disabilitas meningkatkan kemampuan diri. "Rumah digital untuk disabilitas guna memudahkan berkomunikasi lebih luas lagi. Mereka kini tidak merasa tersendiri. Ada teman dan bisa memberikan ide serta inovasi-inovasi," kata Heru.
Menurut Heru, Rumah Digital menjadi wadah untuk meningkatkan kemampuan literasi digital penyandang disabilitas. Selain itu, dapat memudahkan akses penyandang disabilitas mendapatkan informasi. Di sini juga ada ruang ekspresi positif yang memungkinkan peningkatan kualitas dan potensi penyandang disabilitas.
Era digitallisasi tak bisa dihindari. Hal ini juga berlaku bagi penyandang disabilitas agar lebih berdaya saing. Di tempat sama, Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia, sebagai inisiasiator Rumah Digital Disabilitas menambahkan, awalnya rumah digital tercipta dari karena kurangnya akses para penyandang disabilitas untuk internet atau computer.
"Rumah Digital untuk Disabilitas hadir untuk melatih para disabilitas agar tidak tertinggal secara teknologi," ungkap Angkie Yudistia. Angkie melanjutkan, ini dapat mencetak dan melatih talenta-talenta digital agar para disabilitas dapat melek teknologi.
Wadah ini untuk teman-teman disabilitas seluruh Indonesia buat berkarya dan mendapatkan akses informasi. Informasi yang dapat diakses seperti forum digital, agenda acara, pelatihan kerja, pelatihan UMKM, hingga lowongan kerja seputar dunia disabilitas.
Angkie berharap kemudahan akses digital bagi penyandang disabilitas dapat mentransformasi mereka ke arah lebih baik. "Disabilitas tidak boleh berada di belakang dalam proses peradaban zaman. Mereka harus terlibat di depan dalam perkembangan dunia yang kini akrab dengan kemajuan teknologi," ucapnya.

Perlu Perhatian
Sementara itu, dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang dr Marlisye Marpaung, Sp.A(K) mengemukakan beberapa tindakan dan perhatian dapat dilakukan masyarakat, termasuk keluarga, untuk memberikan dukungan terhadap tumbuh kembang anak disabilitas. Bentuk kepedulian anak disabilitas yang lebih diperlukan adalah perhatian.
"Perhatian baik dalam bentuk kasih sayang, pendidikan, kesehatan, maupun interaksi sosial. Itu merupakan bentuk-bentuk perhatian yang perlu diberikan orang-orang sekitar," kata dokter yang juga Sekretaris Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.
Menurut Marlisye, salah satu bentuk dukungan paling penting adalah perhatian emosional. Biasanya, anak-anak disabilitas paling sering mengalami masalah psikologis karena keterbatasan atau respons lingkungan kurang baik. Dukungan lingkungan terutama secara emosional sangat membantu. Ini akan memberi sisi positif anak disabilitas.
"Dukungan emosional ini bisa diberikan orang tua atau keluarga, teman-teman sebaya, teman sekolah, dan masyarakat," kata Marlisye.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top