![Difabel, Dilatih Mandiri Melalui Seni](https://koran-jakarta.com/images/article/phpwpzzae_resized.jpg)
Difabel, Dilatih Mandiri Melalui Seni
![Difabel, Dilatih Mandiri Melalui Seni](https://koran-jakarta.com/images/article/phpwpzzae_resized.jpg)
Dea tidak memungkiri bahwa masih ada masyarakat yang tidak menerima keberadaan para difabel. Hal ini lantaran masyarakat belum mengenal maupun berhubungan atau terkoneksi secara langsung. "Makanya tidak sayang, kalau sudah kenal pasti sayang," ujar dia bersemangat.
Meskipun masyarakat sudah mulai menerima keberadaan difabel namun para difabel masiih dianggap sebagai sosok yang perlu dikasihani. Hal inilah yang ingin dan harus diubah.
Dea bermaksud mengarahkan paradigma bahwa mereka adalah aset bangsa. Dengan melatih kemandirian maka tidak hanya membawa dampak positif untuk dirinya sendiri melainkan mereka dapat turut berpartisipasi untuk bangsa dan negara.
Pola pikir bahwa setiap manusia adalah pribadi yang unik akan memudahkan para penyandang 'special needs' untuk diterima di masyarakat. Selain itu, perlakukan yang ingin diterima dari orang lain turut mengubah pandangan pada kalangan difabel.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya