![Difabel, Dilatih Mandiri Melalui Seni](https://koran-jakarta.com/images/article/phpwpzzae_resized.jpg)
Difabel, Dilatih Mandiri Melalui Seni
![Difabel, Dilatih Mandiri Melalui Seni](https://koran-jakarta.com/images/article/phpwpzzae_resized.jpg)
"Potensinya melalui proses latihan dan "jam terbang"," ujar dia melalui aplikasi komunikasi, Selasa (16/7). Lebih lanjut, ia mengatakan selama ada bakat kemampuan anak dapat diasah.
Untuk waktu pembelajaran, dia tidak dapat tidak ada target tertentu. Karena setiap anak membutuhkan proses yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Bakat anak dapat terlihat mulai dini. Wanita yang biasa disapa Dea ini pernah melibatkan anak usia 3 tahun sebagai cameo atau dalam arti bebas berarti pendukung dalam pertunjukkan teater selama dua segmen. Hal tersebut lantaran, Dea melihat bakat yang dimiliki anak tersebut.
Kemandirian merupakan tujuan dalam proses belajar para difabel. Namun, pola asuh, lingkungan, keluarga dan pola belajaranya merupakan sejumlah faktor yang menentukan keberhasilan pembelajaran. Terlebih, setiap difabel memiliki keterbatasan yang berbeda dengan situasi dan kondisi yang berbeda juga.
CAN memiliki visi untuk mengkolaborasikan komunitas-komunitas difabel di Indonesia. Mereka memberikan kesempatan tanpa batas untuk para penyandang difabel berkarya secara nyata dan mengaktualisasikan dirinya untuk negara.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya