Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dibutuhkan Banyak SDM Keamanan Siber dan Sandi Negara

Foto : Agus Supriyatna

Lambang Badan Siber dan Sandi Negara

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indonesia membutuhkan lebih banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang punya keahlian dan keterampilan dalam keamanan siber dan sandi nasional. Maka, sangat penting sekali pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM di bidang keamanan siber dan sandi nasional.

Demikian dikatakan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (13/6).

Menurut Hinsa, BSSN baru saja menggelar pelatihan keamanan siber bertajuk, "Born to Defense" yang digelar Solo Techno Park pada Jumat kemarin.

"Pelatihan "Born to Defense" merupakan program pelatihan keamanan siber yang diikuti oleh 49 peserta dari berbagai instansi pemerintah dan sektor infrastruktur informasi vital. Pelatihan "Born to Defense" diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan SDM Keamanan Siber dan Sandi BSSN," katanya.

Hinsa menambahkan, pelatihan "Born to Defense" bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan bagi SDM keamanan siber dan sandi nasional. Sehingga mereka memiliki kompetensi untuk mendeteksi kerentanan sistem, mengatasi serangan siber, melakukan investigasi insiden, dan mengamankan infrastruktur informasi vital.

"SDM keamanan siber ke depannya harus memiliki kompetensi yang diharapkan sesuai dengan peta okupasi bidang keamanan siber dalam upaya menghadapi ancaman dan serangan siber," ujar Hinsa.

Infrastruktur informasi vital, lanjut Hinsa adalah sistem elektronik yang memanfaatkan teknologi informasi atau teknologi operasional. Tentunya sistem elektronik itu baik yang berdiri sendiri maupun saling bergantung dengan sistem elektronik lainnya dalam menunjang sektor strategis.

"Di mana jika terjadi gangguan, kerusakan, atau kehancuran pada infrastruktur dimaksud berdampak serius terhadap kepentingan umum, pelayanan publik, pertahanan dan keamanan, atau perekonomian nasional," ujarnya.

Menurut Hinsa, sesuai amanat Perpres Nomor 82 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Infrastruktur Informasi Vital, interdependensi sektor IIV terdiri dari beberapa sektor. Sektor IIV meliputi, administrasi pemerintahan, energi dan sumber daya mineral, transportasi, keuangan dan kesehatan. "Kemudian teknologi informasi dan komunikasi, pangan, dan pertahanan," katanya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top