Di Tengah Merebaknya Omicron, Ekonomi Global Diramal Tumbuh 4,4%
Kondisi tersebut, jelasnya, mengakibatkan terbatasnya aliran modal dan tekanan nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sebagai respons, BI akan terus memastikan stabilisasi rupiah, menjaga perekonomian, dan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam penyesuaian imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia.
Tekan Konsumsi
Menanggapi kondisi perekonomian global, Peneliti Ekonomi Indef, Nailul Huda, menegaskan pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akan lebih rendah dibandingkan 4,4 persen, tidak seoptimis seperti yang diproyeksikan Bank Dunia.
"Faktor penyebaran Omicron tentu menjadi faktor utamanya. Kemudian, faktor inflasi bisa menjadi tekanan konsumsi masyarakat," kata Nailul.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya