Sabtu, 07 Des 2024, 07:06 WIB

'Derby' Merseyside Tak Boleh Dilewatkan

Everton akan menghadapi Liverpool I Everton akan menghadapi Liverpool dalam derby Merseyside terakhir di Goodison Park, Sabtu (7/12).

Foto: Paul ELLIS / AFP

LONDON - Everton akan menghadapi Liverpool dalam derby Merseyside terakhir di Goodison Park, Sabtu (7/12). Tuan rumah akan memiliki motivasi tambahan untuk merusak ambisi juara tim yang menjadi rival sekota mereka. Pertandingan ini juga menandai akhir dari era panjang Goodison Park ­sebagai kandang Everton sejak 1892.

Everton akan pindah ke stadion baru berkapasitas 52.000 kursi di Bramley-Moore Dock di akhir musim ini. Meskipun pindah ke stadion baru diharapkan membawa kesuksesan, atmosfer panas yang tercipta saat derby di Goodison Park mungkin sulit ditandingi.

Sekitar 40.000 penonton akan menyaksikan pertemuan ke-245 antara kedua tim. Everton yang dilatih Sean Dyche berharap menciptakan kenangan terakhir yang manis bagi pendukung “biru” kota Liverpool. Derby Merseyside pertama di Goodison pada Oktober 1894 berakhir dengan kemenangan 3-0 untuk Everton.

Hasil serupa mungkin sulit dicapai mengingat performa Liverpool yang memimpin klasemen, tetapi dalam derby, apa pun bisa terjadi. Liverpool memang dominan atas tetangga mereka dalam beberapa tahun terakhir, hanya kalah tiga kali dalam 14 tahun terakhir.

Namun, kemenang­an 2-0 Everton di Goodison pada April lalu menjadi salah satu faktor kunci selamatkan mereka dari degradasi. Ini sekaligus menggagalkan peluang Liverpool meraih gelar di musim terakhir Juergen Klopp.

Pelatih baru Liverpool, Arne Slot, akan merasakan atmosfer derby Merseyside untuk pertama kalinya. Sejauh ini, pelatih asal Belanda itu mengawali tugasnya dengan gemilang, memenangkan 18 dari 21 laga.

Namun, hasil imbang 3-3 melawan Newcastle United tengah pekan ini memangkas keunggulan Liverpool di puncak klasemen menjadi tujuh poin. Slot kini memiliki peluang memperlebar jarak menjadi 10 poin sebelum laga-laga lainnya berlangsung akhir pekan ini.

Everton, di sisi lain, men­dapatkan suntikan kepercayaan diri setelah menang 4-0 atas Wolverhampton Wande­rers pada Rabu, performa terbaik mereka musim ini. Liverpool memang menjadi favorit juara musim ini, tetapi Arsenal dan Chelsea tetap menjadi pesaing serius dengan sama-sama mengoleksi 28 poin dari 14 pertandingan.

Arsenal tampaknya telah keluar dari periode buruk setelah kemenangan 2-0 atas Manchester United, kemenangan ketiga berturut-turut di liga. Chelsea dijadwalkan menghadapi Fulham di derby London pada Minggu. “Ketika kami mengalami masa sulit, banyak yang meremehkan. Liverpool kehilangan poin. Kami hanya tertinggal tujuh. Jadi kita lihat saja nanti,” ujar gelandang Arsenal, Declan Rice.

Chelsea, di bawah pelatih baru Enzo Maresca, menunjukkan konsistensi. Meskipun Maresca secara terbuka merendahkan peluang tim asuhannya untuk meraih gelar, kemenangan 5-1 atas Sout­hampton tengah pekan ini ­terus menjaga momentum. Jika Chelsea menang melawan Tottenham Hotspur pada Minggu, peluang Maresca mengikuti jejak Jose Mourinho dan Antonio Conte sebagai pelatih debutan yang meraih gelar mungkin semakin nyata.

Juara bertahan Manchester City, juga belum bisa dianggap keluar dari persaingan meskipun saat ini tertinggal sembilan poin. Kemenangan 3-0 atas Nottingham Forest pada Rabu mengakhiri tujuh pertan­dingan tanpa kemenangan. Tapi untuk mempertahankan gelar, tim asuhan Pep Guardiola harus nyaris sempurna hingga akhir musim, dimulai dengan laga melawan Crystal Palace pada Sabtu.

Tersandung

Pelatih Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, mengkritik keras tim asuhannya setelah kekalahan mengejutkan 0-1 dari Bournemouth di Vitality Stadium, Jumat dini hari WIB. Kekalahan ini membuat para pendukung marah, menyoroti performa buruk Tottenham yang hanya meraih satu kemenangan dalam enam laga ­terakhir di semua kompetisi.

Dean Huijsen, bek muda berusia 19 tahun yang baru bergabung dari Juventus musim panas lalu, mencetak gol pertamanya di sepak bola Inggris di babak pertama. Gol ini menjadi bukti kelemahan lini pertahanan Tottenham yang kerap melakukan kesalahan.

Tottenham bahkan beruntung tidak kalah dengan margin lebih besar, mengingat Bour­nemouth, yang dilatih Andoni Iraola, menyia-nyiakan beberapa peluang emas untuk memperbesar keunggulan. Kekalahan keenam Tottenham di Liga Inggris musim ini menambah tekanan terhadap Postecoglou, yang sebelumnya juga mendapat kritik setelah hasil imbang 1-1 melawan Fulham yang bermain dengan 10 pemain akhir pekan lalu. ben/AFP/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: AFP, Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan: