Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Eni Gustina: Cegah Kekerdilan dengan Memanfaatkan Sumber Daya Lokal

Foto : Twitter/Kemenkes RI

Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Eni Gustina

A   A   A   Pengaturan Font

Selain memberi ASI ke anak dari lahir hingga usia 6 bulan, juga dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI). "MPASI ini yang harus diintervensi dengan pemberian makanan yang mengandung protein. Di beberapa daerah, anak yang diberi MPASI telur, tumbuh kembangnya naik signifikan," imbuh dia.

Sedangkan gizi mikro, ada zat besi, zinc, kalsium dan kalium. Untuk itu, BKKBN menggandeng Bulog, karena BUMN tersebut menyediakan beras yang mengandung zinc. "Di beberapa daerah, Bulog juga ikut membagikan bibit padi yang mengandung zinc," ujar Eni Gustina.

Tapi, dia mengingatkan kalau karbohidrat bagus, kalsium tidak terpenuhi dengan baik, tumbuh kembang anak pun tetap tidak maksimal. "Jadi, intervensi untuk mencegah kekerdilan perlu konvergensi dengan banyak pihak, termasuk perguruan tinggi, masyarakat, pemerintah, lembaga mitra pemerintah dan lainnya," kata Eni Gustina.

Empat daerah di Kalbar masih zona merah kekerdilan dan 10 daerah lainnya masuk kategori kuning. Wagub Kalbar, Ria Norsan, mengatakan angka kekerdilan pada 2022 di Provinsi Kalimantan Barat cukup tinggi, yakni 29,8 persen.

"Angka ini sangat tinggi dibandingkan standar nasional 24 persen. Sedangkan pada 2024, angka kekerdilan nasional ditargetkan berada pada angka 14 persen. Kita masih memiliki waktu sekitar dua tahun untuk mencapai target tersebut," kata Ria Norsan.Ant/I-1
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top