Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Nilai Tukar I RI Harus Dorong Industri Manufaktur dan Jasa yang Bernilai Tambah Tinggi

Depresiasi Rupiah yang Berlebihan Tingkatkan Tekanan Inflasi

Foto : Sumber: Bank Indonesia - koran jakarta /ones
A   A   A   Pengaturan Font

Selain fiskal, kebijakan moneter oleh Bank Indonesia (BI) seperti intervensi pasar valuta asing, penyesuaian kebijakan suku bunga, serta penyesuaian kebijakan impor sangat krusial.

Diminta terpisah, Guru Besar Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Aloysius Gunadi Brata, mengatakan yang menjadi problema saat ini adalah kepercayaan diri berlebihan (over confidence) dari otoritas moneter kalau rupiah masih di rentang aman. Padahal, rupiah di kesetimbangan 15.000-16.000 per dollar AS, dampaknya sangat berbeda pada ekonomi RI.

"Ada kesetimbangan baru rupiah di rentang 16-17 ribu rupiah per dollar AS. Fakta ini tidak boleh ditolak dengan pernyataan-pernyataan seolah-olah pelemahan ini wajar. Karena dampaknya bagi sektor riil maupun moneter sangatlah besar," kata Aloysius.

Otoritas, menurut Aloysius, harus segera melakukan langkah-langkah strategis dalam kebijakan di banyak sektor dengan menggunakan kesetimbangan rupiah yang baru tersebut.

Selain itu, dia menekankan perlunya peningkatan koordinasi antara lembaga keuangan, pemerintah, dan sektor swasta untuk mengatasi dampak negatif dari pelemahan nilai tukar rupiah ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top