Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Anggaran

Depresiasi Rupiah Dongkrak Kenaikan Subsidi Energi

Foto : ISTIMEWA

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengatakan perubahan parameter nilai tukar dan harga minyak mentah dari asumsi dalam APBN 2018 menjadi penyebab kelebihan belanja subsidi energi dari pagu yang telah ditetapkan. "Perubahan asumsi kurs dan ICP itu menyebabkan ada tambahan belanja subsidi energi," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani di Jakarta, Kamis (3/1).

Askolani menjelaskan kelebihan belanja subsidi energi terjadi karena terdampak oleh depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar 6,9 persen dan pergerakan harga minyak dunia yang terus berfluktuasi sepanjang 2018.

Realisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga akhir tahun 2018 mencapai 14.247 rupiah atau lebih tinggi dari asumsi 13.400 rupiah dan harga minyak mentah Indonesia mencapai 67,5 dollar AS per barel atau lebih tinggi dari asumsi 48 dollar AS per barel.

Faktor lain dari kelebihan subsidi energi tersebut adalah pemerintah harus menanggung penyelesaian kurang bayar subsidi energi tahun 2017 kepada PT Pertamina sebesar 12 triliun rupiah serta PT PLN sebesar 3 triliun rupiah setelah melalui proses audit. "Kita melunasi itu setelah melalui sistematika dari hasil audit, nanti pembayaran dilakukan lewat APBN," kata Askolani.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top