![Depresiasi Rupiah Dongkrak Kenaikan Subsidi Energi](https://koran-jakarta.com/images/article/phpqe_mwu_resized.jpg)
Depresiasi Rupiah Dongkrak Kenaikan Subsidi Energi
![Depresiasi Rupiah Dongkrak Kenaikan Subsidi Energi](https://koran-jakarta.com/images/article/phpqe_mwu_resized.jpg)
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani
Stabilkan Inflasi
Dia menambahkan penyebab lain dari kelebihan belanja subsidi energi adalah penyesuaian subsidi tetap solar dari 500 rupiah per liter menjadi 2.000 rupiah per liter untuk menyerap risiko kenaikan harga yang dapat mempengaruhi inflasi dan menekan daya beli masyarakat. "Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan stabilitas harga, daya beli masyarakat, kegiatan ekonomi dan badan usaha. Penyesuaian ini juga dilakukan agar badan usaha bisa stabil melakukan kegiatan," ujar Askolani.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan mencatat realisasi subsidi energi dalam APBN 2018 mencapai 153,5 triliun rupiah atau 162,4 persen dari pagu 94,5 triliun rupiah, yang terdiri atas subsidi BBM dan LPG mencapai 97 triliun rupiah atau 207 persen dari pagu 46,9 triliun rupiah serta subsidi listrik 56,5 triliun rupiah atau 118,6 persen dari pagu 47,7 triliun rupiah.
Di bagian lain, Askolani memastikan penyediaan anggaran untuk antisipasi maupun penanggulangan bencana dengan pagu mencapai 15 triliun rupiah pada 2019. "Pagunya meningkat untuk antisipasi bencana dan untuk rekonstruksi," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya