Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

“Fogging" Hanya Beri Aman secara Palsu

Foto : ANTARA/Istimewa

Petugas sedang melakukan fogging dalam membasmi nyamuk Aedes Aegypti.

A   A   A   Pengaturan Font

“Fogging" Hanya Beri Aman secara Palsu

TANGERANG - Praktik pelaksanaan fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti (DBD) bukanlah langkah terakhir yang mutlak atau solusi utama. Pengasapan hanya memberi rasa aman secara palsu. "Penting bagi masyarakat Kota Tangerang untuk memahami bahwa tidak semua situasi memerlukan fogging," tandas Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Dini Anggraeni, Senin.

Menurutnya, terlalu sering permintaan fogging muncul ketika ada kasus DBD. Padahal tanpa tindakan lain seperti pencegahan sanitasi lingkungan, fogging hanya akan membunuh nyamuk dewasa, tanpa mempengaruhi jentik dan telur nyamuk.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga awal Maret 2024 kasus DBD sudah mencapai 16.000 dalam skala nasional. Jumlah tersebut melonjak 130,3 persen dari tahun lalu. Dini pun menjelaskan, fogging memang dapat membantu membunuh nyamuk dewasa Aedes Aegypti, Namun, efeknya hanya sementara. "Ini tidak efektif untuk memberantas DBD secara menyeluruh. Bahkan, asap fogging malah bisa berpengaruh terhadap kesehatan," tandas Dini.

Kemudian, fogging hanya menciptakan rasa aman secara palsu di kalangan masyarakat untuk mengalihkan perhatian dari tindakan pencegahan DBD. "Sebenarnya yang lebih efektif mengatasi DBD adalah melakukan 3M Plus dan PHBS. Fogging hanyalah cara untuk menenangkan masyarakat dengan mengorbankan kesehatan lainnya," tukas Dini.

Sementara itu, cara efektif memberantas DBD adalah dengan 3M Plus seperti menguras bak mandi, toren dan tempat penampungan air lainnya minimal seminggu sekali. Lalu, menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti bak mandi, toren dan drum.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top