Daya Beli Masyarakat Semakin Rendah
Daya Beli Rendah
Pakar ekonomi dari Universitas Airlangga Surabaya, Wasiaturrahma mengatakan, deflasi 0,11 persen dalam survei BI Minggu IV Juni diperkirakan karena daya beli masyarakat yang semakin lemah akibat lonjakan kasus Covid-19.
"Deflasi 0,11 persen akibat rendahnya daya beli masyarakat, terutama karena dampak kasus varian virus Delta masuk ke Indonesia dengan cepat. Sehingga dilakukan lagi PPKM Mikro yang berdampak pada rendahnya produktivitas. Produktivitas rendah menyebabkan daya beli masyarakat rendah yang berpengaruh pada permintaan barang dan jasa jadi rendah sehingga terjadi deflasi," pungkasnya.
Sementara itu, pengamat ekonomi Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, Yohanes B Suhartoko berpendapat, penyebab deflasi barang-barang hasil pertanian dan transportasi karena meningkatnya produksi pertanian. "Itu karena panen umumnya selalu diikuti penurunan harga, apalagi kalau peningkatan produksi ini tidak langsung didistribusikan ke konsumen akibat pembatasan pergerakan transportasi,"ungkapnya
Sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia sektor transportasi merupakan salah satu yang terpukul karena berbagai kebijakan pembatasan mobilitas. Untuk meningkatkan kapasitasnya, para pengusaha akan melakukan kebijakan penurunan harga. Pada bulan-bulan berikutnya ketika pembatasan sosial semakin diperketat, maka kontribusi sektor transportasi terhadap deflasi semakin besar.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya