Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dampak Wabah, Menkes: Covid-19 Pelajaran Berharga yang Didapat dengan Susah Payah

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Tangkapan layar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin ketika memberikan sambutannya dalam Forum Nasional Hilirisasi dan Peningkatan Penggunaan Sediaan Farmasi Dalam Negeri yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (16/5/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Semoga wabah segera berakhir, Menkes sebut Covid-19 menjadi pelajaran berharga yang didapat dengan susah payah.

Jakarta - Dampak wabah, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pengalaman terimbas pandemi Covid-19 menjadi pelajaran berharga bagi bangsa yang didapatkan dengan susah payah.

"Kita perlu bisa membangun ketahanan kesehatan kita, pandemi itu siklusnya mungkin dulu 100 tahun sekali, mungkin sekarang bisa 50 tahun sekali. Kalau kita tidak memiliki ketahanan dari sisi obat, suatu saat itu terjadi, 270 masyarakat kita bisa celaka," kata MenkesBudi Sadikin ketika memberikan sambutannya dalam Forum Nasional Hilirisasi dan Peningkatan Penggunaan Sediaan Farmasi Dalam Negeri yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Menkes bercerita ketika menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN pada awal Covid-19 menyerang, ia diminta mengintegrasikan tiap farmasi di bawah naungan BUMN untuk mencari dan mengelola obat yang tepat.

Setelah berdiskusi panjang dengan sejumlah pakar, ia pun segera mencari bahan baku obat, meski kala itu satu-satunya obat antivirus yang digunakan bernama Oseltamivir. Setelahnyaia mengajak pihak farmasi untuk memproduksinya.

"Bahan bakunya tidak ada, jadi bahan baku obatnya kita kejar ke China, tapi di sana jugalockdown. Mereka lebih dulu dihantam Covid-19, jadi tidak bisa keluar. Kita bingung akhirnya cari ke India. Itu saja tidak ada di New Dehli sama Mumbai, adanya di Gujarat, dan tidak ada pesawat yang terbang," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top