Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 29 Sep 2022, 09:38 WIB

Dampak Resesi: Dari Pengangguran hingga Jurang Kemiskinan

Ilustrasi resesi.

Foto: Istimewa

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi ekonomi dunia akan masuk jurang resesi pada 2023 seiring banyaknya bank sentral berbagai negara yang secara bersamaan menaikkan suku bunga secara ekstrim.

"Resesi ini dipicu oleh banyak bank sentral negara di dunia yang secara bersamaan menaikkan suku bunga secara ekstrim. Hal ini kemudian memicu inflasi, yang kemudian membuat dunia pasti mengalami resesi di 2023," ungkap Sri Mulyani pada Selasa (27/9).

Lalu, apa itu resesi dan dampaknya bagi ekonomi Indonesia?

Dari banyak definisi, Otoritas Jasa Keuangan dalam rilisnya mengartikan resesi ekonomi sebagai suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk. Lebih spesifik, Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) di Amerika Serikat mengartikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang tersebar di seluruh sektor, yang berlangsung lebih dari beberapa bulan.

Adapun sejumlah indikator yang bisa digunakan suatu negara dalam keadaan resesi antara lain, Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut, penjualan ritel, dan terpuruknya industri manufaktur.

Resesi nantinya akan berdampak pada perekonomian, di mana aktivitas ekonomi mulai terganggu dan berakibat pada pelemahan daya beli serta perlambatan ekonomi. Berikut sejumlah dampak resesi ekonomi:

Pertama, resesi ekonomi akan melemahkan nilai tukar rupiah dan mengganggu investasi dalam negeri. Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman, hal ini akan memperkecil investasi yang masuk.

Kedua, OJK menuturkan perlambatan ekonomi akan membuat sektor riil menahan kapasitas produksinya sehingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan sering terjadi bahkan beberapa perusahaan mungkin menutup permanen usahanya.

Ketiga, ekonomi yang semakin sulit juga akan melemahkan daya beli masyarakat karena mereka akan lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.

Keempat, resesi ekonomi juga akan berdampak pada kinerja impor.

Walau resesi ekonomi tak terhindarkan, kita dapat lebih dahulu mempersiapkan kondisi keuangan kita sebagai langkah meminimalisir dampak dari kemungkinan resesi ekonomi. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan versi OJK:

  1. Pastikan 20 persen dari dana yang kita gunakan untuk investasi dialokasikan untuk dana darurat pada instrumen yang sangat likuid. Semakin besar proporsinya maka akan semakin siap kalian dalam memenuhi kebutuhan di tengah kondisi resesi ekonomi. Perlu diingat ya sobat, hal ini sangat penting karena bisa saja Sobat kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempatnya bekerja tutup.
  2. Mulailah mengurangi dan tidak menambah beban-beban pengeluaran, terutama utang. Apabila memungkinkan maka segera lunasi utang yang kita miliki saat ini. Jangan anggap remeh utang meskipun hanya dari kartu kredit, mengingat kita tidak akan tahu kondisi keuanganmu ketika resesi ekonomi menerpa. Namun, apabila dirasa masih sangat berat, maka segera negosiasikan ajukan ke lembaga jasa keuangannya untuk restrukturisasi.
  3. Lihat kembali portofolio investasi yang kita miliki saat ini. Jika kondisi pasar global sudah mulai menurun maka segera atur ulang portofolio investasi kedalam bentuk yang lebih aman seperti emas misalnya.
  4. Hiduplah dengan sewajarnya dan jangan panik. OJK menuturkan penting untuk tetap melakukan konsumsi seperti biasa karena bisa membantu pertumbuhan ekonomi tetap positif. Pasalnya, konsumsi masyarakat berperan besar pada pertumbuhan ekonomi nasional, namun pastikan untuk berkomitmen pada rencana keuangan dengan tetap menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi serta dahulukan kebutuhan.
  5. Cermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang disekitarmu yang dapat bernilai ekonomi.

Redaktur: Fiter Bagus

Penulis: Suliana

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.