IHSG Berpotensi Melanjutkan Koreksinya
Foto: istimewaJAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi lanjuta, hari ini (9/1). Pasar diperkirakan tengah menantikan arah baru kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dan rilis hasil survei Bank Indonesia (AS) terkait Indeks Keyakinan Konsumen (IKK).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat investor akan menanti kebijakan The Fed ke depannya dan rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada Desember 2024. Karenanya, Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (9/1), rawan melanjutkan koreksinya dengan support berada di level 6.993 dan resistance di 7.139.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1) sore, ditutup melemah dipimpin oleh saham- saham sektor barang baku. IHSG ditutup melemah 2,93 poin atau 0,04 persen ke posisi 7.080,35. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,36 poin atau 0,17 persen ke posisi 821,81.
“Bursa regional Asia cenderung bergerak variatif, pasar tampaknya dipengaruhi dari spekulasi pasar terhadap risiko inflasi Amerika Serikat (AS), sehingga penundaan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed dan kekhawatiran melambatnya ekonomi Tiongkok,” kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Pelaku pasar tampaknya mengalami tekanan setelah pasar obligasi, yang mana 10 year treasury AS yield naik 7 basis poin ke level 4.68 persen, sehingga mendorong pasar untuk menahan diri masuk ke pasar saham, dan di sisi lain kenaikan yield tersebut memberikan pandangan bagaimana ekonomi AS yang menunjukkan solid.