Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dampak Perang bagi Lingkungan: Pencemaran, Ranjau, dan Emisi

Foto : The Conversation/EPA/Yahya Arhab

Kala perang berakhir, senjata kerap dibuang begitu saja ke laut. Sejak PD I sampai dekade 70-an, amunisi kedaluwarsa dan senjata kimia di Inggris dibuang ke laut.

A   A   A   Pengaturan Font

Seiring berlanjutnya perang Rusia-Ukraina, pencemaran udara parah, deforestasi, dan degradasi lahan juga semakin parah.

Konflik turut menyebabkan kehilangan habitat dan penurunan biodiversitas. Selama 1946 - 2010, kehidupan liar menurun di negara-negara Afrika akibat konflik bersenjata.

Ranjau darat juga berdampak buruk, karena didesain untuk berada di suatu tempat hingga terinjak. Jauh setelah perang berakhir, ranjau masih bisa membinasakan manusia ataupun hewan. Ranjau juga merusak lahan dan membatasi akses masyarakat atas lahan yang aman, sehingga berujung pada eksploitasi berlebihan di kawasan lainnya.

Ranjau juga muncul karena sapuan banjir. Ini terjadi di Libia, Ukraina, Libanon dan Bosnia Herzegovina.

Banyak senjata meledak yang dirancang untuk bertahan dalam periode panas intens yang singkat. Ketika temperatur tinggi bertahan lama, bom yang diam pun dapat meledak. Saat suhu dunia memanas, kita dapat melihat lebih banyak ledakan, bukan hanya dari sisa-sisa bom, tapi dari timbunan amunisi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top