Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cuma Urusan Fana, Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

- Harus. Kata "harus" menjadi kata kunci yang diterapkan dalam banyak hal walau tidak semuanya memiliki urgensi untuk diharuskan. Dalam kadar normal, kata "harus" dapat menjadi pelecut untuk mendisiplinkan diri, namun "harus" yang diterapkan ke hampir semua hal bisa menjurus pada sikap memperbudak diri sendiri.

- Merutuk diri. Sedikit saja kesalahan terjadi atau ada kekurangsempurnaan dalam melakukan tugas, orang yang terlalu keras pada diri sendiri mudah merutuk. Sulit menerima dan memaklumi kekurangan diri. Apalagi ketika mendapat evaluasi atas kesalahan kerja, sontak akan membuatnya sangat terpuruk.

- Tidur terganggu. Otak selalu "on", di kantor bekerja penuh, dalam perjalanan pulang sambil memeriksa pekerjaan, sampai di rumah masih juga membawa serta pekerjaan kantor. Hingga waktu tidur tiba otak tetap bekerja dan sulit untuk dihentikan. Berangkat tidur dalam kecemasan karena ada sisa tugas yang belum terselesaikan. Dipaksakan tidur, tetapi otak tak dapat di-switch off, akibatnya tentang pekerjaan pun terbawa mimpi dan tak dapat menikmati tidur secara berkualitas.

- Pura-pura tidak apa-apa. Begitu kerasnya pada diri sendiri hingga orang ini tak mengizinkan dirinya jatuh sakit, merasa lelah, atau mengalami kebosanan. Meski semua itu adalah hal yang wajar, ia menampik kondisi buruk tersebut terjadi pada dirinya. Agar tidak tampak lemah, dalam kondisi tidak baik-baik saja pun ia akan selalu berpura-pura tidak apa-apa.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Ones

Komentar

Komentar
()

Top