Cuaca Ekstrem Masih Akan Berlanjut
Seorang warga membawa televisi melintasi banjir di Desa Dawuan Tengah, Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Jumat (19/2/2021). Banjir yang kembali melanda wilayah itu disebabkan tingginya intensitas hujan dan mengakibatkan meluapnya air Sungai Cikaranggelam yang merendam ratusan rumah warga.
Hampir seluruh wilayah tanah air sedang mengalami cuaca ekstrem. Kondisi tersebut perlu diwaspadai karena dapat menciptakan bencana.
Di beberapa wilayah, cuaca ekstrem telah menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Hingga Sabtu (20/2) banjir di DKI Jakarta telah menyebabkan 1.380 orang mengungsi dan menewaskan 5 korban jiwa.
Menurut The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), cuaca ekstrem atau peristiwa iklim ekstrem mencakup cuaca tidak terduga, tidak biasa, dan berdampak parah terhadap masyarakat serta ekosistem alam.
Cuaca ekstrem, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ditandai curah hujan melebihi ambang batas normal. Jika curah hujan telah melebihi 150 mm dalam sehari, maka bisa disebut ekstrem.
"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, namun waspada dan berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan gelombang tinggi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Laporan BMKG terbaru memprediksikan seluruh wilayah DKI Jakarta masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat hingga 25 Februari 2021. Ia mengimbau agar warga tetap waspada terhadap potensi banjir yang.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya