Cuaca Ekstrem Masih Akan Berlanjut
Seorang warga membawa televisi melintasi banjir di Desa Dawuan Tengah, Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Jumat (19/2/2021). Banjir yang kembali melanda wilayah itu disebabkan tingginya intensitas hujan dan mengakibatkan meluapnya air Sungai Cikaranggelam yang merendam ratusan rumah warga.
Banyak Faktor
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjelaskan, kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek pada 18-19 Februari lalu disebabkan sejumlah faktor. Di antaranya, ada serbuan udara dari Asia yang cukup signifikan. Udara ini menyebabkan peningkatan pembentukan awan hujan Indonesia bagian barat.
"Kemudian terpantau aktivitas gangguan atmosfer di zona equator (Rossby equatorial) mengakibatkan perlambatan dan pertemuan angin dari arah utara. Angin lalu membelok tepat melewati Jabodetabek, sehingga terjadi peningkatan intensitas pembentukan awan hujan," ujar dia.
Faktor selanjutnya adanya tingkat labilitas dan kebasahan udara di sebagian besar wilayah Jawa bagian barat yang cukup tinggi. Kondisi turut menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabodetabek. Adanya daerah pusat tekanan rendah yang membentuk pola konvergensi di sebagian utara Australia juga berkontribusi juga dalam peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di Jawa bagian barat, termasuk Jabodetabek.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya