Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Crystal Lagoon dan Bintan Mangrove Jangan Terlewatkan

Foto : istimewa

Pesona Crystal Lagoon

A   A   A   Pengaturan Font

Bintan memiliki dua tempat wisata andalan yang menjadi tujuan wajib wisatawan yaitu kolam renang raksasa dan hutan mangrove. Kolam Crystal Lagoon berada di Treasure Bay saat ini menjadi kolam renang yang banyak dikunjungi, sedangkan Bintan Mangrove menawarkan ekowisata hutan bakau alami.
Kolam Crystal Lagoon berada di Kawasan Pariwisata, Jalan Raja H No KM 01, Sebong Lagoi, Teluk Sebong, Kabupaten Bintan. Yang menakjubkan, kolam renang ini memiliki luas 6,3 hektare sekaligus menjadi kolam renang terbesar Asia Tenggara saat ini.
Kolam renang ini dikelilingi oleh taman dan saat ini saat ini terdapat resor dan hotel. Di sisi timur terdapat resor kelas bintang lima bernama Natra Bintan, a Tribute Portfolio Resort. Sedangkan di sisi barat terdapat hotel bintang lima dengan nama Treasury Bay.
Kolam renang terbesar di Asia Tenggara bisa dinikmati tanpa harus menjadi tamu hotel. Desain Crystal Lagoon mirip dengan laguna alami. Airnya diambil dari laut melalui proses penyulingan yang minim penggunaan bahan kimia. Hasilnya airnya terlihat jernih dan berwarna biru dan pendaran lantai kolam renang.
Bibir kolam renang ini dibuat mirip di pantai dengan kemiringan yang landai. Tidak hanya berenang dan wisatawan juga bisa melakukan berbagai olahraga air di kolam ini, mulai dari main seluncuran dengan aneka kelokan, paddleboarding, flyboarding, kayak, jet ski, sampai waterski.
Karena kerap digunakan untuk beberapa kegiatan wisata bahari, dibuat penanda perbedaan ketinggian air. Dengan demikian pengunjung bisa berhati-hati untuk menggunakan kolam renang sesuai dengan fungsinya untuk menjaga keamanan.
Untuk bisa menikmati sensasi berada di kolam renang raksasa ini bisa membeli tiket dengan harga 100.000 rupiah per orang. Namun pengelola juga menyediakan tiket terusan seharga mulai dari 750.000 rupiah per orang sehingga bisa menikmati semua wahana selama satu hari tanpa perlu membayar lagi.
Salah satu yang tidak boleh terlewatkan saat di Bintan adalah menikmati Bintan Mangrove yang berada di kawasan wisata di Sungai Sebong yang sungai yang membelah kawasan Kampung Lagoi dan Desa Sebong Lagoi yang ada di Pulau Bintan. Luas kawasan ekowisata ini mencapai 6,8 kilometer persegi atau 680 hektare yang bisa dijelajahi dengan menggunakan perahu.
Ada dua cara untuk bisa menikmati hutan mangrove yang memukau ini. Pertama, dengan berjalan kaki menyusuri hutan di jembatan kayu yang telah disediakan. Kedua, dengan mengarungi sungai menggunakan speedboat.
Jika dengan speedboat, perlu merogoh kocek kurang lebih 380.000 per orang. Dengan tarif itu itu, wisatawan pun akan diajak untuk menjelajahi Sungai Sebong sepanjang 6,8 kilometer dimana sepanjang rute itu kita akan disuguhi pemandangan dan hutan bakau di kanan-kini.
Sesekali pengunjung akan diajak masuk untuk menyusuri langsung ke dalam hutan rindang, oleh tumbuhan mangrove yang tinggi menjulang. Dalamnya akan dijumpai keanekaragaman flora dan fauna yang masih sangat terjaga di kawasan hutan tersebut.
Spesies monyet, berang-berang, ular pohon hingga ribuan kunang-kunang yang akan menyala pada malam hari. Karena pohon bakau yang rindang dan lebat, maka cahaya matahari akan sangat minim masuk ke permukaan hutan.
Di Bintan Mangrove terdapat tiga zona yang bisa ditelusuri mulai dari zona air asin, payau, dan yang terakhir zona air tawar. Di zona air asin akan terlihat "dapur arang" berupa bangunan igloo dari batu bata yang merupakan tempat untuk menghasilkan arang dari kayu mangrove.
Kegiatan membuat arang dari kayu mangrove kini tinggal cerita karena sudah dilarang. Yang tersisa peninggalannya saja berupa bangunan tungku dari batu bata merah yang sudah tidak terawat. Masuk ke zona air payau, akan terlihat pemandangan bekas kapal pengangkut pasir.
Di sepanjang perjalanan menyusuri Sungai Sebong di Bintan Mangrove, akan menjumpai bermacam penginapan dan resor yang tersedia di pulau ini. Jika tertarik, kita bisa menginap di kawasan hutan yang terhubung dengan kawasan luar dengan transportasi perahu. n hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top