Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Wabah

Covid-19 Varian Delta Diduga Menyebar di Guangdong

Foto : STR / AFP

TUMPUKAN KONTAINER I Tumpukan kontainer di Pelabuhan Yantian, Shenzhen, Provinsi Guangdong selatan Tiongkok. Tumpukan peti kemas ini disebabkan karena para pekerja tidak bisa bekerja akibat Covid-19.

A   A   A   Pengaturan Font

GUANGDONG - Pihak berwenang di Kota Dongguan, Provinsi Guangdong meluncurkan program pengujian massal, menempatkan sejumlah kompleks perumahan di bawah penguncian. Varian delta Covid-19 diduga menjadi jenis dominan dalam penyebarab wabah Guangdong saat ini.

Untuk mengatasi penyebarannya, di Dongguan menutup jaringan transportasi masuk dan keluar kota. Menyuruh penduduk untuk tinggal di rumah, setelah dua kasus dilaporkan di kota selama akhir pekan.

Reuters melaporkan, Guangdong memiliki 168 infeksi yang dikonfirmasi sejak 21 Mei, sementara protokol karantina dan desinfeksi di Yantian International Container Terminal (YICT) di Shenzhen telah menyebabkan perlambatan kecepatan pemrosesan kargo, dengan dampak yang lebih besar pada pergerakan angkutan laut daripada pemblokiran Terusan Suez oleh kapal kontainer Ever Given.

Salah satu warga Shenzhen, Zhang Hai, mengatakan ada pemblokiran jalan dan pemeriksaan identitas di seluruh kota. "Saya pergi ke pantai Semenanjung Dapeng pagi ini untuk berjalan-jalan, tetapi saya dihentikan sebelum sampai di sana.

Mereka cemas bahwa Zhang harus kembali ketika memberi tahu berasal dari Sistrik Nanshan. "Dia mengatakan alasannya adalah ada strain virus mutan yang dilaporkan di Distrik Bao'an dan Nanshan di Shenzhen," ujar Zhang Hai.

Pihak berwenang Tiongkok tengah berusaha untuk memvaksinasi seluruh populasi di tengah wabah Covid-19 yang muncul kembali di provinsi selatan Guangdong. Hampir 90 persen infeksi yang dikonfirmasi sejak 21 Mei, dilaporkan di Ibu Kota Provinsi Guangzhou.

Pembatalan Penerbangan

Pada Jumat, semua gerai ritel di Bandara Internasional Shenzhen ditutup, dan sejumlah besar penerbangan dibatalkan. Otoritas Shenzhen mulai menguji massal penduduk Luohu, Futian, Pinghu, Guanlan, dan distrik lainnya pada Sabtu, sementara tempat kerja menuntut tes PCR untuk semua karyawan.

Klip video yang diunggah ke media sosial menunjukkan puluhan ribu orang mengantre di stadion sepanjang malam untuk tes PCR. Sementara yang lain memadati jalan hingga menghambat kendaraan yang datang dari Shenzhen dan Dongguan ke kota Huizhou.

"Kawan-kawan, santai saja dan tetap di rumah. Mereka telah memblokir pintu keluar jalan raya ke Huizhou dan membelokkan kendaraan dari Dongguan," komentar salah satu pengguna media sosial di salah satu video klip.

Sementara itu, menurut tayangan video di media sosial lainnya, penduduk beberapa kompleks di Dongguan pada dini hari dibangunkan oleh petugas dengan megafon untuk mengikuti pengujian PCR.

"Ini menunjukkan bahwa pihak berwenang Shenzhen sangat gugup tentang jenis virus korona (delta). Mereka melakukan tes PCR di mana-mana sekarang, termasuk di komunitas tempat tinggal saya," kata Zhang kepada RFA. "Vaksin itu tidak berguna sekarang, karena ada orang yang terinfeksi virus [setelah divaksinasi," tambahnya.

Tiongkok mengumumkan telah memberikan lebih dari satu miliar dosis vaksin Covid-19 di 31 provinsi, kota, dan wilayah pada hari Sabtu, dalam upaya untuk mencapai "kekebalan kelompok".

Seorang sumber yang terlibat dalam pengendalian epidemi dan pencegahan penyakit, Chen, mengatakan varian delta menyebar dengan cepat di wilayah tersebut. "Ya, kemungkinan ada penularan komunitas," kata Chen.

"Angka vaksinasi mungkin dipalsukan, karena bagaimana mereka bisa mendapatkan satu miliar dosis? Hanya sejumlah kecil teman saya yang menerima vaksin buatan Tiongkok," tuturnya. n SB/RFA/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top