Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Pandemi

Covid-19 di Inggris Melonjak dengan 12 Kematian Akibat Omicron

Foto : TOLGA AKMEN / AFP

VAKSIN “BOOSTER” I Seorang perempuan mengenakan masker di Oxford Street, London, Selasa (21/12). Warga didesak mendapatkan vaksin booster di tengah melonjaknya kasus harian Covid-19 di Inggris.

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Kasus harian Covid-19 di Inggris telah melonjak mencapai 91.743, Senin (20/12). Dalam upaya menghadapai hal itu, penduduk Inggris didesak untuk mendapatkan vaksin dosis booster di tengah kekhawatiran pembatasan Natal.

Infeksi di negara itu telah meningkat tajam dalam 24 jam terakhir, dengan 44 kematian baru akibat virus. "Korban tewas Omicron telah meningkat menjadi 12, dengan 104 pasien di rumah sakit dengan varian tersebut," kata Deputi Perdana Menteri Inggris, Dominic Raab.

Itu terjadi ketika perdana menteri menghadapi pertempuran antara para menteri dan para ahli untuk menerapkan pembatasan yang lebih ketat seputar libur Natal. Para ilmuwan dibuat ketakutan oleh kecepatan penyebaran, dengan kekhawatiran rumah sakit bisa kewalahan jika kasus terus meningkat.

Negara ini sekarang mendapat 45.145 infeksi Omicron, dengan peningkatan 8.044 pada Minggu. Baru-baru ini, kematian setiap hari rata-rata sekitar 100, dan pada 13 Desember, 900 pasien per hari dirawat di rumah sakit karena virus.

Perdana Menteri Boris Johnson memimpin rapat kabinet menteri seniornya pukul 14.00 hari Minggu untuk membahas langkah selanjutnya. Johnson mengesampingkan tindakan segera, tetapi mengatakan pemerintah tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika perlu.

Memantau Situasi

Dia memperingatkan para menteri sedang memantau situasi "jam demi jam". "Sayangnya saya harus mengatakan kepada orang-orang bahwa kita harus mencadangkan kemungkinan mengambil tindakan lebih lanjut untuk melindungi masyarakat. Melindungi kesehatan masyarakat, melindungi NHS (Layanan Kesehatan Nasional) kita," ungkap dia.

Dikhawatirkan pembatasan yang lebih ketat akan diterapkan mulai 27 Desember, setelah perayaan Natal untuk menghentikan varian itu menyebar lebih jauh. Vaksinasi booster adalah perlindungan terbaik terhadap Omicron, dengan data awal menunjukkan mendorong kemanjuran kembali hingga 75 persen.

"Sekali lagi, kami mendesak semua orang yang bisa mendapatkan suntikan booster untuk maju dan melakukannya. Ini adalah pertahanan terbaik yang kami miliki terhadap varian baru yang sangat menular ini," kata Kepala Eksekutif Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), Dr Jenny Harries.

Harian The Sun mendesak pembaca untuk mendaftar ke kampanye Jabs Army untuk membuat peluncuran vaksin semulus dan secepat mungkin. Dapat dipahami Johnson memutuskan tidak mengumumkan pembatasan Covid-19 lagi meskipun telah mengadakan rapat Kabinet yang genting.

Dia mendesak jeda pada konferensi pers setelah para menteri menuntut lebih banyak waktu untuk memeriksa data Omicron terbaru.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top