CIA: Perang Ukraina Memaksa Tiongkok Memikirkan 'Bagaimana dan Kapan' Menyerang Taiwan
Direktur Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA), William Joseph Burns mengatakan perang Ukraina memaksa Tiongkok untuk memikirkan kembali invasi Taiwan.
Tiongkok menganggap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya yang menunggu penyatuan kembali, jika perlu dengan kekerasan.
Nasionalis Tiongkok melarikan diri ke Taiwan pada 1949 setelah kalah dalam perang saudara di daratan, tetapi pulau itu telah berkembang menjadi wilayah demokratis yang dinamis dan kekuatan teknologi terdepan.
Berbicara di hadapan Burns di forum di Pegunungan Rocky, Duta Besar Tiongkok untuk Amerika Serikat, Qin Gang, mengatakan Beijing masih lebih memilih "penyatuan kembali secara damai".
Namun dia menuduh AS mendukung pasukan "kemerdekaan" di Taiwan, di mana presiden Tsai Ing-wen telah menegaskan identitas pulau yang terpisah.
"Tidak ada konflik dan tidak ada perang adalah konsensus terbesar antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Tetapi Amerika Serikat mengosongkan dan mengaburkan kebijakannya yang menyatakan hanya mengakui Beijing, kata Qin.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya