Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cerita Usma Diberi Baju oleh Jokowi

Foto : ISTIMEWA

NESTAPA USMA I Usma, 64 Tahun, pedagang korban penjarahan pada kerusuhan 21-22 Mei.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Joko Widodo kembali menerima salah seorang pedagang korban kerusuhan 22 Mei 2019 lalu. Kali ini giliran Usma, 64 tahun, pedagang kelontong di Jalan Wahid Hasyim yang menjadi korban penjarahan yang bertemu dengan Presiden.

Usma diterima Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/05). Ia datang sendiri sekitar pukul 09.30 WIB.

Selesai pertemuan sekitar pukul 10.15 WIB, Usma keluar Istana Merdeka dengan menumpangi golf car yang dikemudikan anggota paspampres. Di hadapan awak media, Usma kemudian bercerita mengenai pertemuannya dengan Presiden.

Pria yang sudah berjualan selama 25 tahun di Tanah Abang ini mengaku diminta Presiden agar berjualan lagi dan bekerja keras. Ia pun hanya berharap kondisi Ibu Kota akan kembali kondusif.

Masih lekat dalam ingatan saat Usma ditemui oleh Koran Jakarta, Usma tampak terduduk lesu di depan warung kecilnya. Wajahnya terlihat bingung seperti tidak tahu harus mengadu ke mana.

Kerusuhan yang terjadi pada hari Rabu (22/5) malam membuat Usma yang sudah puluhan tahun berdagang di Jalan KH Wahid Hasyim merugi besar. Barang dagangannya ludes dijarah massa yang mengamuk. "Rugi kurang lebih 20 juta rupiah. Yang diambil rokok sama minuman dagangan. Rokok yang tadinya penuh sehabis belanja, nyaris tidak bersisa," ujar Usma kala itu.

Usma mengisahkan, penjarahan itu terjadi pada Rabu tengah malam. Saat itu, kerusuhan sedang memanas karena massa yang bikin onar di perempatan Sarinah dipukul mundur ke arah Gondangdia. Sebetulnya, Usma sudah mengantisipasi kericuhan massa dengan menutup warung ketika jam menunjukkan pukul 23.00 WIB. Namun, warungnya tetap dijebol perusuh.

Usma tidak hanya kehilangan barang dagangan. Uang tabungan dan beberapa helai pakaian yang ia miliki juga ikut ludes. "Saya baju enggak ada yang tertinggal satu pun. Sisanya enggak ada, terbakar, karena ditaruh di pos polisi. Makanya saya mau pulang dulu.

"Ini dikasih baju juga. Tiga ini. Gantinya baju saya yang habis dijarah," ujar Usma kepada para wartawan. Usma mengaku bukan hanya pakaiannya yang habis. Barang dagangannya berupa rokok dan minuman pun ludes dijarah massa pericuh.

Kini Usma tetap akan pulang kampung, namun bukan untuk mencari modal, melainkan untuk berkumpul bersama keluarga berlebaran. Dikasih (modal) sudah. Cukup, terima kasih banyak, alhamdulillah," ungkap Usma.

Sebelumnya, pada 24 Mei 2019, Presiden Joko Widodo menerima Abdul Rajab dan Ismail, dua pemilik warung yang juga menjadi korban penjarahan pada 22 Mei 2019. Keduanya pun berharap sama, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. Ant/P-6

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top