Cegah Stunting, Tim Pengmas UI Periksa Kesehatan Masyarakat BaduI
Pengmas UI saat lakukan screening kesehatan bagi masyarakat Badui.
Foto: ANTARA/Humas UIDEPOK - Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF-UI) memeriksa kesehatan untuk mencegah stunting pada masyarakat Badui di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Ketua Pengmas UI apt. Tri Wahyuni M. Biomed di Depok Selasa (27/8) mengatakan, program ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pengmas yang dilakukan pada tahun 2023.
Tim menemukan adanya beberapa kasus stunting serta anak-anak yang mengalami kekakuan tulang dan dinyatakan sebagai kasus Tuberkulosis (TBC) Tulang oleh dokter.
Berdasarkan temuan tersebut, didapatkan bahwa kasus stunting dan TBC Tulang masih cukup tinggi di kalangan masyarakat Badui.
Sehingga, pada tahun 2024 ini Tim Pengmas FFUI kembali melakukan screening kesehatan bagi masyarakat Badui.
Kegiatan yang dipimpin oleh apt. Tri WahyuniM.BiomedPh D ini berfokus pada isu kesehatan dan stunting di Kampung Kadu Ketug 1-3, dan Kampung Kadu Jangkung, dengan anggota tim yang terdiri atas Prof Drapt. Anton BahtiarMS,Apt. Donna MarretaMS Ph D, dan Ratri Syafira Putri
S Psi.
Pada pelaksanaannya, tim melakukan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai salah satu upaya pencegahan stunting dan penularan penyakit pernapasan.
Pada laman resmi Kementerian Kesehatan dikatakan bahwa salah satu faktor kunci yang sering kali terlewat dalam mencegah stunting adalah penerapan PHBS.
Beberapa langkah di antaranya adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun saat sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, setelah memegang hewan, setelah membersihkan lingkungan, dan setelah beraktivitas di luar rumah.
Lebih lanjut, rangkaian kegiatan dimulai dengan pengecekan kesehatan gratis di Kampung Kadu Ketug 1-3, yang meliputi pengecekan tekanan darah, kadar gula, asam urat, dan kolesterol.
Pada sesi siang, tim bertemu dengan Jaro atau yang merupakan pemimpin adat yang diwakili oleh Meidi di rumah Ketua Jaro. Kegiatan kemudian dilanjutkan di Kampung Kadu Jangkung, dan tim memberikan edukasi serta goodie bag kepada anak-anak.
Ketua Masyarakat Badui, Sadam menyatakan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh UI sangat didukung oleh pihak desa.
"Warga sangat antusias dengan adanya pengecekan kesehatan yang meliputi tensi, kadar gula, asam urat, dan kolesterol," ujarnya.
Selama kegiatan berlangsung, apt. Tri Wahyuni menyampaikan, pihaknya mengalami beberapa kendala dalam memberikan penjelasan ke masyarakat setempat.
"Untuk kegiatan pemberian edukasi PHBS yang dilakukan di Kampung Kadu Ketug 1-3 maupun di Kampung Kadu Jangkung sangat diterima oleh masyarakat Badui, meskipun dalam penjelasannya kami memerlukan perantara dari bantuan bidan atau tenaga kesehatan lainnya," kata Tri Wahyuni.
Ia menambahkan, program ini juga didukung oleh beberapa mitra lainnya, yaitu PT Ultrasakti, PT Rohto, dan PT Taisho Pharmaceutical.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Sampah Hasil Pendakian di Gunung Rinjani Capai 31 Ton
- COP29 Diperpanjang, Negara Miskin Tolak Tawaran 250 Miliar Dollar AS
- Belanda Pertama Kali Melaju ke Final Piala Davis Usai Kalahkan Jerman
- Kampanye Akbar Pramono-Rano Hari Ini di Stadion Madya GBK Senayan, 20.000 Massa Siap Dukung
- Pemkot Tangerang Normalisasi Drainase di Lokasi Rawan Banjir