Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron, Pemerintah Prioritaskan Vaksin Booster Bagi Pekerja Industri Demi Pulihkan Ekonomi Nasional

Foto : Dok. Kemenperin

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah bertekad untuk menjaga keberlangsungan sektor industri agar tetap produktif di tengah masa pandemi karena merupakan sektor yang berperan penting dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Salah satu langkah strategis yang telah dijalankan pemerintah adalah mendorong sektor industri tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin, termasuk melaksanakan program vaksinasi bagi seluruh pekerja dan keluarganya serta masyarakat di lingkungan sekitar pabrik.

"Industri manufaktur merupakan sektor produktif dan merupakan tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, industri harus tetap beroperasi demi pemulihan ekonomi," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (24/2).

Menperin menjelaskan, pemerintah melaksanakan program vaksinasi untuk pekerja industri guna meningkatkan imunitas pekerja dan memastikan kegiatan industri dapat berjalan. Program vaksinasi tersebut telah dilaksanakan pada tahun 2021 dan saat ini telah mencapai 87,73 persen dari sasaran vaksinasi dosis lengkap (vaksinasi dosis 1 dan 2).

"Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi para pekerja. Upaya vaksinasi untuk tenaga kerja dan keluarga harus terus kita gencarkan. Apalagi, dengan adanya penyebaran omicron yang sangat tinggi saat ini, salah satu cara untuk menekannya adalah tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin," tegasnya.

Dengan munculnya berbagai varian baru Covid-19, maka perlu dilakukan pemberian vaksin dosis ketiga (vaccine booster).

"Vaksinasi booster diharapkan dapat meningkatkan proteksi bagi tubuh kita dari serangan Covid-19. Kepentingan bagi kami dari Kemenperin, sesuai arahan Bapak Presiden, bahwa sektor produktif diminta untuk tidak terganggu dari penyebaran Covid-19," ucap Agus.

Dalam pelaksanaan upayanya, telah dikeluarkan Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 2 Tahun 2022 tentang Vaksinasi Dosis Ketiga/Vaccine Booster bagi Pekerja Industri dan Kawasan Industri.SE Menperin tersebut mendorong pelaksanaan vaccine booster di industri yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan.

"Jadi, vaksinasi untuk para pekerja industri ini juga menjadi prioritas pemerintah. Upaya ini agar para pekerja bisa bekerja secara optimal dan produktif, sehingga pada ujungnya akan memacu pertumbuhan ekonomi," ujar Agus.

Kegiatan pemberian vaksin booster kepada pekerja industri dimulai dengan Kick Off yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dengan didampingi Menperin Agus dan Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin, yang dilaksanakan di PT. Komatsu Indonesia, Jakarta Utara dan PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology, Kawasan Industri Marunda Centre, Kab. Bekasipada Kamis, (24/2).

Dalam agenda tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan arahan agar pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga untuk pekerja industri dan kawasan industri menjadi prioritas dan dapat terus dilanjutkan. Dengan demikian, industri tetap berjalan dengan optimal sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional.

"Saya sangat senang karena sudah dimulainya vaksin yang ketiga, vaksin penguat atau vaksin booster, yang kita harapkan di sektor industri tidak terganggu aktivitas produksianya sehingga bisa memberikan kekuatan yang lebih kepada ekonomi. Ekspor bisa jalan terus. Kami harapkan juga pemberian vaksin ketiga ini terus bergerak ke kawasan dan pabrik industri lainnya agar kita bisa mencegah para pekerja dari terpapar Covid-19," tutur Jokowi.

Di PT. Komatsu Indonesia, vaksin penguat diberikan kepada 200 pekerja di perusahaan tersebut. Selain itu pelaksanaan serentak juga dilaksanakan di 12 lokasi lainnya, yaitu di Kabil Industrial Park Batam, Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) Jakarta, Kaltim Industrial Estate Bontang, Kawasan Industri Medan Star Medan; dan Kawasan Industri Lippo Cikarang Bekasi.

Berikutnya, Kawasan Industri Safe and Lock Sidoarjo, Sentra Industri Kecil dan Menengah Tasikmalaya, Kawasan Industri Deltamas (GIIC) Bekasi Karawang Jawa Barat, Industrial Estate, Karawang, Kawasan Industri Jatengland Demak, PT. HM Sampoerna Tbk (Plant Rungkut 1) Surabaya, dan PT. Sri Rejeki Isman Tbk. Solo. Total pekerja yang akan divaksin pada pelaksanaan sesi pertama ini mencapai 86.532 orang.

Saat teleconference dengan Presiden, Direktur Utama Sritex Iwan Setiawan Lukminto menyampaikan, pihaknya telah memberikan vaksin dosis 1 dan 2 sebanyak 50 ribu karyawan, dan perusahaan akan menargetkan pemberian vaksin booster pada tahap pertama ini sebanyak 11 ribu karyawan selama 11 hari ke depan.

"Kami sangat mengapresiasi program pemerintah ini, karena kami sangat terbantu bahwa produksi kami tidak setop dan berjalan terus, termasuk ekspor, guna mendukung ekonomi," ujarnya.

Pada siang hari di sesi kedua,pemberian vaksin boosterbagi pekerja industri digelar di PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology,Marunda Center. Pada sesi ini, juga dilaksanakan vaksinasi serentak pada 12 lokasi lainnya, yaitu di Kawasan Industri Medan, Kawasan Industri Gresik Jawa Timur, dan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Sulawesi Tengah.

Selain itu, Krakatau Sarana Properti Cilegon, KI Jababeka Bekasi, KI MM2100 Bekasi, Karawang International Industrial City Karawang, Kawasan Berikat Nusantara Cakung dan Marunda, PT. HM Sampoerna Tbk (Plant Rungkut 2) Surabaya, Kawasan Industri Bogorindo Bogor, PT. Pan Brothers Tbk, Tangerang dan PT. Deliatex Kusuma, Kabupaten Bandung.Total pekerja yang akan divaksin pada pelaksanaan sesi pertama ini mencapai 59.109 orang.

"Jadi, total pada hari ini akan diberikan vaksin booster kepada para pekerja industri lebih dari 140 ribu orang. Program ini akan terus berlanjut," sebut Menperin.(IKN/TSR)

Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top