Cegah Kebutaan, Pasien AMD Perlu Rajin Berobat
mata
Pada AMD basah, terjadi pertumbuhan pembuluh darah abnormal ke dalam makula, sehingga terjadi perdarahan atau akumulasi cairan di makula. Akibatnya, akan timbul jaringan parut pada makula yang menyebabkan pasien kehilangan penglihatan sentralnya (kebutaan). "AMD basah sering berkembang dengan sangat cepat dan dapat menyebabkan kehilangan daya lihat yang sangat signifikan," jelasnya.
Gitalisa menjelaskan, faktor risiko utama dari AMD adalah usia. Namun beberapa faktor lain seperti faktor genetik dan merokok, juga bisa meningkatkan risiko AMD. Meski biasanya terjadi pada orang berusia di atas 60 tahun, tetapi dapat terjadi lebih awal.
"Mereka yang memiliki faktor risiko ini tentu harus waspada, karena jika tidak ditangani dengan baik, AMD bisa mengakibatkan komplikasi hingga kebutaan, bahkan juga mempengaruhi kesehatan mental seperti risiko depresi dan isolasi sosial yang lebih tinggi," jelas Gitalisa.
AMD kering biasanya tidak mengakibatkan kehilangan penglihatan total, dan saat ini belum ada pengobatan yang efektif. Namun terapi pada AMD basah telah mengalami perkembangan pesat dalam dua dekade terakhir, salah satu obat adalah Aflibercept yang dapat menghambat faktor pertumbuhan endotel antivaskular (vascular endothelial growth factor/VEGF).
"Terapi dengan Aflibercept dilakukan dengan cara suntikan ke dalam bola mata (intravitreal), dapat memperlambat pertumbuhan pembuluh darah abnormal dan mencegah kerusakan makula lebih lanjut, sehingga mencegah kebutaan," ujar dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya