Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Cegah Kebutaan, Pasien AMD Perlu Rajin Berobat

Foto : ISTIMEWA

mata

A   A   A   Pengaturan Font

"Saya mewakili seluruh Dokter mata di Indonesia mengajak para pemangku kepentingan baik pemerintah, perusahaan, institusi dan individu, untuk secara aktif mendukung akses kesehatan mata yang universal," ujar dia.

Sidik mengatakan, gangguan penglihatan dan kebutaan akibat AMD sangat menurunkan kualitas hidup lansia, yang sebetulnya perlu tetap aktif dan berkontribusi dalam masyarakat. "Gangguan terjadi secara perlahan dan progresif, sehingga memerlukan pemantauan ketat, serta kontrol dokter dan pengobatan berkala.

Situasi pandemi Covid-19 memang menyulitkan, namun Ia menghimbau agar pasien AMD, tetap memiliki semangat dan tidak takut untuk ke rumah sakit guna mendapatkan pengobatan. Keberanian diperlukan agar kondisi penglihatan pasien tidak memburuk.

Dokter Spesialis Mata Konsultan RSCM-FKUI Dr.dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K), menegaskan, tanpa penanganan secara dini dan berkelanjutan, AMD akan terus memburuk dari waktu ke waktu dan bisa berubah menjadi AMD tipe basah (wet AMD). "Bisa dikatakan wet AMD menjadi penyebab utama kehilangan penglihatan permanen yang parah pada orang di atas usia 60 tahun," ungkapnya.

Pada AMD kering (dry AMD) terjadi kerusakan makula biasanya secara bertahap, selama bertahun-tahun, karena sel-sel retina mati dan tidak terjadi regenerasi. Sekitar 10 persen hingga 15 persen orang dengan AMD kering, penyakitnya akan berkembang menjadi AMD basah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top