Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 16 Jan 2025, 00:16 WIB

Cegah Jatuh Korban, 4 Alat Peringatan Dini Banjir Lahar Gunung Ibu Berfungsi Optimal

Tangkapan layar- Direktur Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menjelaskan terkait rencana penanganan tanggap darurat erupsi Gunung Ibu, Halmahera Barat, di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Foto: ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo

Jakarta - Sebanyak empat alat peringatan dini (Early Warning System/EWS) banjir lahar dingin Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara, dipastikan berfungsi optimal oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Total ada empat masing-masing sudah dilengkapi sensor getaran bagian lahar, sensor lidar, dan dipasang di empat lokasi aliran sungai yang berhulu dari Gunung Ibu," kata Direktur Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati dalam konferensi perkembangan kondisi terkini pasca-erupsi Gunung Ibu di Jakarta, Rabu.

Dia menyebutkan EWS yang lengkap dengan perangkat sensor getaran dan kamera pengawas (CCTV) itu menjadi andalan mitigasi banjir lahar dingin bagi masyarakat setempat, dan juga sudah bisa diakses secara real time oleh publik melalui laman BNPB.go.id/gunungibu.

Pihaknya menilai keberadaan alat tersebut efektif dalam membantu menginformasikan kepada masyarakat setempat bila ada peningkatan volume air yang bercampur dengan material lahar sisa endapan erupsi Gunung Ibu, maka mereka diarahkan untuk mengevakuasi diri.

"Termasuk kondisi saat ini seiring adanya peningkatan status aktivitas Gunung Ibu menjadi Awas dan adanya potensi hujan di puncak gunung api itu maka (alat) bisa menjadi tambahan informasi bagi tim Badan Geologi dalam memberi rekomendasi apa yang perlu dilakukan bagi masyarakat," imbuhnya.

Status aktivitas Gunung Ibu ditingkatkan dari sebelumnya Siaga, saat ini menjadi Awas atau level IV pada Rabu siang oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Peningkatan status tersebut dilakukan setelah tim Badan Geologi mendeteksi adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ibu yang signifikan pada periode 1-14 Januari 2025.

Petugas Pos pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, Halmahera Barat, mencatat kejadian erupsi mencapai rata-rata 70 kejadian per hari. Pada periode Januari 2025 ketinggian kolom erupsi fluktuatif dan teramati gejala peningkatan tinggi kolom erupsi menjadi maksimal 4 kilometer dari atas puncak.

Dalam rentang waktu tersebut dilaporkan ada sebanyak 748 kali gempa letusan, 70 kali gempa guguran, 1.643 gempa hembusan, 6.976 kali gempa vulkanik dangkal, 346 kali gempa vulkanik dalam, 60 kali gempa tektonik lokal, dengan amplitudo dominan 3 milimeter.

Dengan begitu Badan Geologi mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius lima kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.