Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Glaukoma dengan Deteksi Dini

Foto : ISTIMEWA

Penyakit mata

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penyakit mata glaukoma secara global menjadi penyebab kebutaan tertinggi kedua setelah katarak. Salah satu sifatnya adalah tanpa gejala, sehingga berpotensi berdampak yang lebih fatal berupa kebutaan permanen jika tidak diketahui sejak dini.

"Bersifat kronis, glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang berdampak sangat besar terhadap kualitas hidup penyandangnya," papar Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dokter Subspesialis Glaukoma, dan Ketua JEC Glaucoma Service, JEC Eye Hospitals & Clinics, Prof. DR. dr. Widya Artini Wiyogo, Sp.M(K), dalam diskusi virtual Kamis (9/3).

Penderita umumnya mengalami kecemasan bahkan depresi, keterbatasan aktivitas sehari-hari karena gangguan lapang pandang, kendala fungsi sosial karena mulai menghilangnya penglihatan. Lainnya adalah efek samping pengobatan, serta pengaruh finansial akibat biaya pengobatan yang dikeluarkan.

"Sayangnya, di Indonesia permasalahan glaukoma masih memprihatinkan lantaran penderita seringkali baru mencari pengobatan ketika sudah pada stadium lanjut. Lebih-lebih 80 persen kasus glaukoma muncul tanpa gejala. Ini yang membuat glaukoma dijuluki sebagai 'si pencuri penglihatan'," kata dr Widya.

Karena sering muncul tanpa gejala itulah maka penatalaksanaan glaukoma sedini mungkin sangatlah krusial. Tujuannya agar progresivitas penyakit ini dapat dikontrol dan kerusakan saraf mata bisa diperlambat sehingga kebutaan pun tercegah.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top