Cegah Gagal Ginjal Akut, Dinkes Instruksikan Semua Fasyankes Sementara Tidak Gunakan Obat Sirop

Bantul - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menginstruksikan semua fasilitas pelayanan kesehatan di daerah itu untuk sementara tidak menggunakan obat-obatan berbentuk sirop guna mencegah kasus gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI).

Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Rahardjo dalam konferensi pers di Bantul, Kamis, mengatakan langkah itu diambil untuk mencegah kasus gagal ginjal akut yang menimpa dua anak yang masih berusia di bawah lima tahun atau balita asal Bantul hingga meninggal dunia.

"Kasus AKI yang rentan terjadi terutama pada balita dari anak anak ini harus kita waspadai bersama, untuk itu Dinkes Bantul mengimbau, menginstruksikan seluruh fasyankes untuk sementara tidak menggunakan obat-obat dengan sediaan sirop, untuk mencegah kejadian lagi terhadap kasus ini," katanya.

Dia mengatakan instruksi tersebut akan disampaikan kepada semua fasyankes di Bantul seperti rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), maupun fasilitas kesehatan lainnya, agar dijalankan dokter dan tenaga kesehatan.

"Tidak menggunakan obat-obat sediaan sirop sampai dengan keputusan lebih lanjut setelah Badan POM dan tim lain melakukan pengujian, penelitian dan itu diperkenankan kembali, dan tidak berbahaya bagi anak anak. Jadi ini sifatnya kewaspadaan," katanya.

Dia berharap, karena sudah ada suspek kasus gagal ginjal akut di Bantul, mudah-mudahan tidak ada lagi kasus tersebut, tentunya dengan segala upaya dan langkah-langkah yang dilakukan Dinkes.

"Dan kami akan melakukan penelitian epidemiologi terhadap dua kasus, kemudian kami akan memantau semua fasyankes memastikan bahwa sediaan obat sirup untuk sementara tidak digunakan termasuk di apotek, juga toko obat berizin yang ada di Bantul," katanya.